Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Renovasi Rumah Dinas Senilai Rp 5,6 Miliar, Ketua DPRD Sumbar: Saya Mohon Maaf

Kompas.com - 20/08/2021, 19:26 WIB
Perdana Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi memohon maaf atas polemik renovasi rumah dinasnya yang dianggarkan Rp 5,69 miliar saat masa pandemi Covid-19.

"Saya memohon maaf kepada masyarakat Sumbar seandainya polemik ini melukai perasaan masyarakat," kata Supardi yang dihubungi Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan renovasi rumah dinas tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang dan juga untuk mendukung penanganan Covid-19 di Sumbar.

Baca juga: Masih Pandemi tapi Renovasi Rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar Rp 5,6 Miliar, Ini Respons Fraksi Gerindra

Supardi menyebutkan renovasi rumah dinas yang dimaksud di dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) tersebut adalah perbaikan gedung belakang rumah dinasnya.

Bukan perbaikan rumah dinas yang ditempati secara pribadi dan keluarga.

“Mungkin perlu diluruskan bahwa yang diperbaiki itu adalah gedung belakang rumah dinas saya. Dan itu perbaikan berat. Kemudian gedung tersebut adalah fasilitas untuk publik, bukan untuk pribadi. Antara gedung tersebut dengan rumah dinas saya itu terpisah,” kata Supardi.

Baca juga: Usai Polemik Mobil Dinas, Kini Muncul Biaya Renovasi Rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar Rp 5,6 Miliar

Supardi mengatakan setelah perbaikan gedung selesai, gedung ini akan digunakan untuk kepentingan rapat, menjamu tamu, tempat tamu bermalam, dan sebagainya.

Jika pandemi Covid-19 belum berakhir juga, gedung tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat isolasi bagi masyarakat yang positif Covid-19.

“Sejak Desember 2019, saya menempati rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, belum sekali pun ada perbaikan rumah dinas dan gedung di belakang. Sekarang, baru ada anggaran untuk perbaikan di gedung belakang saja. Sedangkan sampai sekarang rumah dinas saya belum sekali pun ada perbaikan. Jujur, sudah ada atap yang bocor. Tapi belum diperbaiki. Termasuk furnitur juga masih memakai yang lama,” ujar Supardi.

Supardi mengaku persoalan renovasi rumah dinas DPRD Sumbar ini sempat membuat polemik di tubuh Partai Gerindra.

Ia selaku kader Gerindra dipanggil partai beberapa waktu yang lalu untuk meminta klarifikasi persoalan ini. Setelah dijelaskan, akhirnya Partai Gerindra memaklumi.

Rehabilitasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar dikritik karena dilaksanakan saat pandemi.KOMPAS.com/PERDANA PUTRA Rehabilitasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar dikritik karena dilaksanakan saat pandemi.

“Saya meminta maaf kepada masyarakat Sumbar atas perbaikan gedung belakang rumah dinas saya. Sampai-sampai saya sempat dipanggil partai. Setelah dijelaskan, akhirnya partai bisa memahaminya," jelas Supardi.

Sebelumnya diberitakan, muncul isu baru terkait renovasi rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, Supardi.

Renovasi rumah dinas itu menuai kritik karena dilaksanakan saat pandemi virus Corona.

Kritikan itu viral di media sosial seperti Facebook, grup WhatsApp dan lainnya.

"Yth Bung Andre Rosiade, ini rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar anggarannya gila-gilaan lagi nih. Kemaren kata bung Andre segala macam lah tentang pembelian kendaraan Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur yang kalau tidak salah kurang lebih anggarannya terpakai Rp 1,5 M-an lah," tulis Maidestal Hari Mahesa di akun Facebooknya.

"Nah ini untuk Rumdin (rumah dinas) Ketua DPRD yang mana beliau adalah berasal dari partainya bung sendiri dan sebagai Ketua DPD Gerindra. Gimana nih tanggapan dan Ciloteh nya," lanjut Maidestal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com