Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Proklamasi di Rawa Pening, Perahu Nelayan Berhenti Saat Nyanyikan "Indonesia Raya"

Kompas.com - 17/08/2021, 13:06 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Petani dan nelayan di area terdampak revitalisasi Rawa Pening mengadakan upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di lahan mereka yang tergenang air.

Para petugas upacara mengenakan pakaian adat Jawa mengikuti prosesi dengan khidmat meski air membasahi kaki dan eceng gondok berada di sekelilingnya.

Saat mereka menyanyikan lagu "Indonesia Raya", beberapa nelayan di atas perahu yang sedang menangkap ikan sejenak berhenti dan turut menyanyikan lagu kebangsaan tersebut.

Baca juga: Baru Pertama Pakai Hazmat, Ganjar Pranowo: Panas Banget Ternyata

Suwestiyono, Koordinator Forum Petani Rawa Pening Bersatu (FPRPB), mengatakan, aksi upacara di lahan tergenang air Rawa Pening tersebut sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang peraturannya tidak berpihak kepada nelayan dan petani.

"Sejak dua tahun lalu, kami tak lagi bisa menanam padi di lahan kami karena tergenang air akibat pintu air di Tuntang tidak dibuka," jelasnya, di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (17/8/2021).

Dikatakan, tanah yang tergenang luasnya sekitar 900 hektar dengan 2.000 petani, dengan 450 hektar di antaranya adalah tanah hak milik.

"Sementara sisanya adalah tanah milik negara yang digarap petani sesuai kewilayahan. Ini sudah dilakukan sejak zaman Belanda dulu sehingga turun temurun," kata Suwestiyono.

Baca juga: Wahyana Wasit Olimpiade Tokyo 2020 Terharu Saat Dapat Penghargaan dalam Upacara HUT Ke-76 RI

Dia berharap pemerintah memberi solusi terhadap petani yang gagal tanam.

"Beri kami ganti garapan yang gagal tanam dan gagal panen dengan dana kerahiman karena petani hidup dari sawah. Jika tidak ada tanah garapan, apalagi saat ini masa pandemi, tentu tidak ada penghasilan sama sekali," ungkapnya.

Suwestiyono menyampaikan, rata-rata petani menggarap lahan seluas 10 are dan bisa menghasilkan satu ton gabah.

"Dengan luasan tersebut, bisa menghasilkan uang sekitar Rp 5 juta," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Regional
Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com