Selain itu, gotong-royong pemasangan dilakukan dengan protokol kesehatan karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19.
"Kalau untuk masang sekitar 2 malam. Karena kalau di gang butuh pengamanan jalan juga untuk mobilitas, kemudian masang tiang sebagai penyangganya. Kan badannya itu kan perlu pakai penyangga kalau mau dipasang," ungkapnya.
Tak hanya itu, di sepanjang tubuh naga dari ekor hingga bagian kepala dipasang lampu warna-warni. Ada sekitar lebih dari 100-an lampu yang digunakan untuk menghias badan layang-layang naga tersebut. Adanya lampu di badan naga tersebut membuat pada malam terlihat indah dan menarik.
"Panjangnya sekitar 200 meter untuk lampunya, naganya kan 100 meter, kemudian sisanya untuk di gang-gang kecil. Lampu mengikuti badannya dari ujung kepala sampai belakang. Ini pakai lampu yang kerlap kerlip itu banyak," urainya.
Menurutnya, pemasangan layang-layang naga ini dalam perayaan HUT RI di kawasan tempat tinggalnya baru pertama kali ini.
Sebelumnya, setiap HUT RI hiasan yang dipasang sama pada umumnya seperti bendera dan pernak-perniknya.
Layang-layang naga dipilih untuk menghias gang karena ada makna yang diangkat.
Harapannya, dengan adanya hiasan naga ini bisa membawa semangat warga khususnya para pemuda untuk mempunyai jiwa yang kuat dan tangguh, terutama dalam menghadapi pandemi Covid saat ini.
"Naga muda kan nama gang kami itu. Harapannya temen-temen yang tinggal di wilayah gang ini ya tetep punya jiwa kuat, nyambung dan panjang sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Ibu RT 05/RW 02 Gamar Hani Musaad mengatakan awalnya para pemuda datang menyampaikan konsep untuk merayakan HUT ke-76 Republik Indonesia. Saat itu, pemuda ingin menghias jalan Nagamudo dengan memasang layang-layang berbentuk naga.
"Iya awalnya mereka izin dulu karena saya merasa itu sangat baik untuk desa kami maka kami mengizinkan," tuturnya.
Pihak RT dan ibu PKK bersama warga memberikan support dana untuk merealisasikan ide kreatif para pemuda tersebut. Tak hanya itu, warga juga membantu dengan menyiapkan konsumsi.
"Kita punya PKK kita bantu dana dari kas buat pemuda kami supaya mereka lebih semangat karena kalau kita tidak membantu, mereka tidak mungkin mereka bisa berkreativitas. Karena kondisi keadaan sekarang ini kan dana itu sangat menunjang. Jadi ada kekurangan mereka tidak mau merepotkan kami lagi mereka keluarkan dari uang jajan mereka, sangu mereka," katanya.
Bantuan dan partisipasi warga tersebut lanjutnya sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas para pemuda di wilayahnya.
"Itu sebagai bentuk apresiasi kami. Kita mendukung apa yang pemuda-pemuda kami, karena mereka penerus bangsa kami, jadi kami harus mendukung," urainya.
Ia pun mengaku merasa bangga dengan kreativitas anak-anak muda di wilayahnya. Ditengah pandemi, mereka masih tetap semangat berkreasi. Mereka pun menyisipkan pesan mendalam dalam karya mereka yakni agar warga tetap semangat, tangguh dan bangkit.
Diungkapkannya, dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh semua warga masyarakat. Termasuk warga masyarakat di wikayahnya. Tak hanya dampak ekonomi, di wilayahnya ada beberapa warga masyarakat yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Sehingga hiasan layang-layang naga dalam rangka HUT ke-76 Republik Indonesia setidaknya bisa memberikan hiburan bagi warga. Selain itu juga momentum untuk bangkit kembali.
"Jadi ini sebagai bentuk semangat untuk kami bahwa walaupun kami di tengah-tengah pandemi tapi kami masih bisa tersenyum, masih bisa beraktivitas dan masih bisa beraktivitas. Momentum membangkitkan semangat, supaya kita itu bangkit," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.