Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi Banyak Nakes Gugur, Dokter Muda Ini Terbitkan Novel "Sang Pembius", Kisah Perjuangan dan Percintaan Dokter Aruji di Masa Pandemi

Kompas.com - 14/08/2021, 07:00 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 bukanlah penghalang bagi tenaga kesehatan untuk terus berkarya, bahkan melahirkan sebuah karya tulis.

Hal itu dibuktikan oleh dokter Farhan Ali Rahman yang berhasil merampungkan buku berjudul Sang Pembius.

Buku setebal 200 halaman itu berkisah tentang Anestesi, Pandemi dan Pencarian Cinta, yang sarat pesan semangat dan perjuangan para tenaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Para tenaga kesehatan, terutama dokter, harus berjuang demi banyak orang, namun di sisi lain juga harus menghadapi kehilangan orang-orang terdekatnya. 

Farhan yang sehari-hari bertugas di RSUD Soekarno dan Instalasi Karantina Bangka Belitung itu mengatakan, penulisan buku terinspirasi dari suka dan duka tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas penanggulangan pandemi Covid-19.

Baca juga: Tigor Silaban, Dokter Legenda dari Tanah Papua, Janji pada Tuhan untuk Mengabdi di Pedalaman

"Alhamdulillah setelah sekian purnama, akhirnya bisa dirampungkan naskah dan editing Sang Pembius," kata Farhan saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Dokter berusia 36 tahun ini menuturkan, penulisan naskah dimulai sejak tahun 2020. Saat itu sudah 127 dokter yang meninggal dunia.

Sekarang saat buku ini terbit, angka kematian dokter mencapai angka 640 orang.

Baca juga: Dokter Agus Meninggal Terpapar Covid-19, IDI Lamongan: Semoga Tidak Ada Lagi yang Gugur...

Bercerita tentang perjuangan dan kisah cinta dokter anestesi

"Sang Pembius" adalah sebuah novel yang mengisahkan tokoh bernama Aruji yang tumbuh sebagai seorang dokter anestesi.

Di tengah kesibukannya menjalani profesi dan menjadi garda terdepan di masa pandemi, Aruji yang masih hidup seorang diri mendambakan kehadiran pujaan hati.

Baca juga: Kisah Perjuangan 6 Dokter Srikandi Bantu Warga Isoman dengan Telekonsultasi

Pucuk dicinta ulam pun tiba, di tengah pencariannya tersebut Aruji bertemu sosok perempuan yang membuatnya terpana pada pandangan pertama.

"Kisah Aruji kian kompleks karena dalam waktu bersamaan dokter senior dan rekan sejawatnya berpulang ke pangkuan Tuhan," ungkap Farhan yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Baca juga: Terpapar Covid-19 dan Tetap Rawat Pasien secara Virtual, Dokter Victor: Demi Kemanusiaan

 

Membagi waktu dengan disiplin ketat, demi terbitkan novel

Demi menerbitkan sebuah Novel, Farhan harus membagi waktunya dengan disiplin yang ketat.

Sebagai seorang dokter, Ia harus tetap menjalankan tugas-tugas utamanya di rumah sakit.

Penulisan naskah biasanya dilakukan ketika waktu senggang, terutama malam hari ketika anak-anaknya telah tidur.

Suasana hening setelah subuh, kata Farhan merupakan waktu yang tepat merajut kembali rangkaian kisah dalam novelnya.

Bapak empat anak yang melanjutkan program beasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini berharap novel romantika bisa sebagai edukasi sekaligus inspirasi keteladanan bagi generasi Indonesia.

Novel terbitan Litera Mediatama itu pun telah dipasarkan di wilayah Yogyakarta, Jawa Barat dan Sumatera seharga Rp 99.000 per buku. 

Farhan saat ini selain menjalani tugas sebagai dokter spesialis anestesi dan intervensi nyeri, juga aktif dalam pengelolaan yayasan panti asuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com