Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Tasikmalaya Gelar Vaksin Khusus Mantan Napi Teroris

Kompas.com - 13/08/2021, 16:14 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sejumlah mantan narapidana teroris (napiter) asal Tasikmalaya mengikuti vaksin massal oleh Polresta Tasikmalaya berlokasi di Kantor Yayasan Ansharul Islam Jalan Ciharashas, Kelurahan Sumelap, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jumat (13/8/2021).

Tak hanya mantan napiter, vaksinasi ini pun diikuti belasan masyarakat umum yang bermukim di sekitar yayasan dengan tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Kepala Polresta Tasikmalaya, AKBP Aszhari Kurniawan, sangat mengapresiasi langkah pihak yayasan yang telah bersedia menggerakkan anggotanya untuk disuntik Vaksin.

Pasalnya, jika sudah mencapai Herd Imunity, pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir.

"Alhamdulillah, hari ini ikhwan-ikhwan dari Yayasan Ansharul Islam berkenan dan bersedia untuk divaksin, dengan kesadaran sendiri tentunya. Mengingat, Covid-19 itu benar-benar ada dan pandemi ini bisa segera diatasi jika kita sudah mencapai herd imunity," jelas Aszhari kepada wartawan, Jumat siang.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo

Aszhari menambahkan, dengan digencarkanya vaksinasi covid-19 ke semua kalangan, diharapkan masyarakat bisa terhindar dari virus corona secara meluas.

"Saya berharap, dengan vaksinasi seperti ini, setidaknya masyarakat bisa terhindar dari Covid-19 secara merata dan meluas," tambah dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, menyambut baik adanya gerai vaksinasi covid-19 di yayasan Ansharul Islam yang bertujuan untuk menanggulangi Covid-19.

Pasalnya, di yayasan tersebut ada sejumlah binaan mantan napiter yang bersedia disuntik vaksin dengan sukarela.

"Alhamdulillah, memang kita ketahui bersama di Yayasan ini ada sejumlah binaan mantan napiter, mereka dengan sukarela dan bersedia melaksanakan vaksin. Seluruh anggota di yayasan ini juga mendukung vaksin untuk penanggulangan covid-19," ujar Uus.

Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Purwokerto, Begini Kesaksian Tetangga

 

Uus berharap, kerjasama dengan pihak Yayasan yang didukung oleh Polresta Tasikmalaya seperti ini bisa berlanjut dan diperluas cakupannya.

Sehingga dengan pendekatan secara intens, yang tadinya tak berkenan disuntik vaksin, saat ini bersedia dengan sukarela.

"Saya berharap kerjasama ini bisa berlanjut dan bisa diperluas lagi. Terima kasih juga kepada pihak Polres Tasikmalaya Kota yang telah mendukung penuh, sehingga program ini bisa terealisasi. Yang tadinya mereka menolak vaksin, sekarang mereka mau vaksin sukarela untuk penanggulangan covid-19," ujar dia.

Pembina yayasan Ansharul Islam Tasikmalaya, Muhammad ikbal mengatakan, pada proses vaksinasi covid-19 ini terdapat 30 peserta, gabungan antara anggota yayasan dan masyarakat umum. Saat ini, baru belasan anggota yayasan yang mengikuti vaksinasi lantaran sebagian anggota yayasan sudah divaksin sebelumnya.

"Hari ini anggota yayasan dan masyarakat setempat bisa mengikuti vaksin. Kan yang saat ini ikut vaksin tak hanya anggota yayasan, tapi juga masyarakat setempat," kata Muhammad Ikbal.

Muhammad ikbal berharap, dengan adanya gerai Vaksin di Yayasan ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang selama ini tak kebagian jadwal vaksin karena harus antre.

Selain pelaksanaan vaksinasi ini, Polresta Tasikmalaya pun turut memberikan bantuan sembako ke pihak yayasan.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi alternatif juga untuk masyarakat yang tak bisa mengikuti vaksin karena antre di mana-mana, sehingga di yayasan bisa divaksin," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com