KOMPAS.com - Pria asal Surabaya berinisial ES (39) harus terbaring di rumah sakit setelah ditembak dari jarak sekitar 2 meter sebanyak dua kali.
ES ditembak di depan anaknya yang masih berusia 6 tahun. Peluru dari pistol revolver mengenai bahu sebelah kiri dan kepala ES.
Meski mendapat dua kali tembakan dari jarak dekat, ES saat ini dalam kondisi hidup dan dirawat di rumah sakit.
Identitas pelaku penembakan akhirnya terkuak setelah anak korban mengenali pelaku.
Baca juga: Begini Kondisi Ketua MUI Miftahul Akhyar Setelah Alami Kecelakaan di Tol Semarang-Solo
Anak korban biasa memanggil pelaku dengan sebutan 'Om Roni'.
Ternyata, pria yang dipanggil Om Roni ini diduga menjalin hubungan asmara dengan istri korban.
ES dan istrinya yang memiliki masalah rumah tangga sedang dalam proses perceraian.
“P adalah anak kedua dari korban. Ia duduk menemani, di samping ayahnya yang tengah memperbaiki kerusakan jaringan internet. Saat itulah, P memilih lari ketakutan usai melihat langsung, mengetahui secara persis kejadian penembakan terhadap ayahnya,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino, Kamis (12/8/2021), seperti dilansir dari Surya.co.id.
AKBP Alith Alarino mendampingi Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta merilis kasus penembakan itu di Mapolres Bangkalan, Kamis.
ES merupakan petugas instalasi jaringan Wi-fi. Saat kejadian, korban sedang bertugas memperbaiki jaringan internet.
Lokasi perbaikan instalasi jaringan internet itu berada di pinggir jalan Dusun Karang Pandan, Desa Sukolilo, tidak jauh dari Peruhaman Kailas.
ES dan anaknya berinisial P tinggal untuk sementara di perumahan tersebut.
Sedangkan anak pertama korban, tinggal bersama ibunya.
Sebelum lari meninggalkan ayahnya, P dengan jelas mengenal pelaku penembakan.
Om Roni adalah pria yang dikenalkan sebagai pacar baru ibunya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.