Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di-PHK Sepihak Usai 15 Tahun Bekerja, Rusman: Sepeda Motor dan TV Dijual untuk Penuhi Kebutuhan

Kompas.com - 13/08/2021, 12:47 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang warga di Kecamatan Jiran, Kabupaten Madiun bernama Rusman Hadi Santoso (57) harus mengalami hal pahit.

Setahun yang lalu, Rusman mengaku diberhentikan sepihak oleh perusahaan tempatnya bekerja selama 15 tahun sebagai sopir taksi.

Praktis, sejak saat itu Rusman tak lagi memiliki pemasukan.

Padahal dia harus menghidupi seorang istri dan empat orang anak yang masih bersekolah.

Baca juga: Kisah Pilu di Balik Aksi Rusman di Jalanan Madiun, Di-PHK Sepihak dan Harus Hidupi 4 Anak

Jual motor dan TV

Ilustrasi sepeda motor saat musim hujanwww.dolmanlaw.com Ilustrasi sepeda motor saat musim hujan

Selama setahun, Rusman sudah berupaya mencari pekerjaan.

Namun, tak ada satu pun tempat yang menerimanya.

“Saya sudah cari ke mana-mana tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Rata-rata menolak secara halus. Ada yang bilang perusahaan tidak mampu menggaji saya karena pengalaman kerja saya yang sudah lama,” kata Rusman.

Untuk menyambung hidup, Rusman pun terpaksa menjual barang-barang elektronik di rumahnya.

Sebab ada empat anak yang harus dihidupi. Mereka juga masih bersekolah dan memerlukan biaya pendidikan.

"Harta sepeda motor dan televisi terpaksa saya jual untuk menutup kebutuhan sehari-hari," ujar dia.

Baca juga: Kisah Yanuarius, Pensiunan Guru yang Memilih Jadi Petani Cabai, Raup Omzet Puluhan Juta

Sang istri sebenarnya biasa menopang kebutuhan harian keluarga mereka dengan berjualan kue.

Namun, istrinya sempat dinyatakan positif Covid-19.

Setelah itu, banyak kue dagangan istrinya yang tak laku.

"Setelah istri saya kena positif banyak yang tidak mau membeli dan memesan kuenya lagi," ujar dia.

Tak hanya sang istri, Rusman pun sempat dua kali dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Perempuan Asal Pedalaman NTT Maju Jadi Calon Wali Kota Darwin Australia

 

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video
Lakukan aksi  tunggal di jalanan, berharap dapat pekerjaan

Kebuntuan hidup itu membuat Rusman melakukan hal aksi nekat dengan berunjuk rasa di Jalan Pahlawan Kota Madiun, Rabu (11/8/2021).

Aksinya itu kemudian menjadi perbincangan setelah foto-foto Rusman viral di media sosial.

Salah satunya, diunggah oleh akun Instagram medhioen.ae.

Dalam aksi tersebut, Rusman membentangkan sebuah poster.

“Saya korban PHK sepihak 15 tahun bekerja tanpa tali asih. Saya Juni 21 sudah vaksin 2X, tapi Juli 21 saya positif Covid (meski saya selalu patuh prokes 3M). Sekarang saya ingin bergabung jadi relawan Covid. Karena saya korban Covid-19 dan korban PHK sepihak. Dra Hj Khofifah, Bapak H. Achmad Dawami, Bapak H. Maidi. Tolong bantu saya (087817238832)," demikian tulisan dalam poster tersebut.

Baca juga: Dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Jokowi, Ini Harapan Eurico Guterres, Eks Pejuang Timor-Timur

Rusman menceritakan, aksinya adalah spontanitas lantaran dirinya tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi persoalan hidupnya.

“Kemarin itu spontan. Selama pandemi ini saya betul-betul tidak ada kegiatan dan tidak ada pemasukan sama sekali,” kata Rusman.

Rusman menuturkan dua jam pasca-aksi tunggalnya, ada dua perempuan datang meminta izin mengunggah foto aksinya di Jalan Pahlawan Kota Madiun.

Beberapa saat kemudian, dua perempuan memarkirkan mobil itu datang lagi membawa makanan.

Tak hanya itu, kemarin ia menerima tamu dari TNI, komunitas mahasiswa untuk sosial, hingga anggota Polsek Jiwan.

Seluruhnya datang memberikan bantuan sosial sembako.

Hanya saja, sampai saat ini belum ada satu pun yang menawarkan pekerjaan bagi dirinya. Padahal Rusman masih harus menghidupi anak dan istrinya.

Ditemui pihak Dinas Tenaga Kerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro mengatakan, timnya sudah mendatangi Rusman untuk melakukan mediasi di Kantor Desa Doho, Kecamatan Jiwan, Kabupaten kemarin.

“Saya langsung perintahkan teman-teman mediator untuk menemui Pak Rusman. Pertemuan difasilitasi pemerintah Desa Doho,” kata Heru.

Saat bertemu dengan Rusman, jelas Heru, timnya mengumpulkan data kontrak kerja hingga BPJS Tenaga Kerja lantaran Rusman di-PHK setahun yang lalu.

Data-data yang terkumpul dikirim ke Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya untuk dicek apakah hak-hak yang bersangkutan pasca di PHK sudah diberikan.

Sebab, menurut informasi, Rusman tidak diberikan pesangon setelah PHK.

“Kalau yang bersangkutan belum menerima hak-haknya maka yang bersangkutan bisa mengadukan ke Dinas Nakertrans Surabaya,” kata Heru.

(KOMPAS.COM/ Muhlis Al Alawi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com