KOMPAS.com - Puluhan makam leluhur Suku Tidung di Nunukan, Kalimantan Barat, diduga dirusak orang tak dikenal (OTK).
Menurut Ketua Lembaga Adat Tidung dan Adat Dayak (LATAD) Abdul Razak, ada 10 makam yang mengalami kerusakan.
Baca juga: Kronologi Polisi Dikeroyok 7 Orang di Kota Solo, Berawal dari Kecelakaan Mobil dan Motor
"Kalau dia manusia, menemukan ada jasad di sana tentu berhenti dan mencari keluarga pemilik makam untuk minta maaf. Dia kumpulkan itu tulang belulang untuk dipindahkan. Ini tidak ada begitu, dia biarkan saja itu berserakan," kata Razak, Jumat (13/8/2021).
Razak menambahkan, lokasi makam tersebut berada di tanah ulayat. Banyak keluarga Suku Tidung yang telah tinggal puluhan tahun di lokasi itu.
Baca juga: Berharap Makam Bung Karno Segera Dibuka, Pedagang Suvenir Pasang Bendera Merah Putih
"Kalau ditanya legalitas tanah sebagai hak milik tidak ada, keluarga kami menempati tanah itu sejak 1952. Dan saat itu sudah ada makam moyang kami di situ," jelasnya. Razak secara emosional meminta kasus ini diusut tuntas.
Baca juga: Mengenal Astana Girilayu, Kompleks Makam Raja Keraton Puro Mangkunegaran
Sementara itu, menurut Razak, warga menduga makan dirusak oleh para penambang liar. Hal itu berdasar temuan warga terhadap jejak alat berat di sekitar lokasi makam.
Razak pun meminta aparat kepolisian untuk segera bertindak tegas dan menangkap para perusak makam itu.
"Kami sudah membahas persoalan ini di kalangan adat, sempat emosional dan penyelesaian adat mengemuka, tapi kita yang tua-tua selalu menekankan untuk penyelesaian secara hukum. Kita mencari jalurnya dan mencari bantuan pengacara, baru melaporkan ke polisi," tuturnya.
Baca juga: Makam Leluhur Suku Tidung Diduga Dirusak Penambang Pasir, Tulang Dibiarkan Berserakan