Akademisi Universitas Padjajaran Yayan Satyakti mengatakan, data menunjukkan kinerja indeks pembangunan manusia (IPM) wilayah Jabar selatan relatif tertinggal dibandingkan wilayah Jabar bagian tengah dan utara.
Beberapa permasalahan klasik di Jabar selatan adalah kawasan tersebut masuk zona konservasi alam untuk menunjang wilayah tengah dan wilayah utara yang difokuskan pada pertanian, kehutanan, wisata, dan zona konservasi air.
“Pembangunan Jabar selatan intinya adalah konservasi, konservasi, konservasi. Kemudian sustainable agriculture, melakukan literasi manajemen sumber daya alam, serta clean development mechanism strategy,” ujar Yayan.
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Sistem dan Kebijakan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Suripno mengatakan, pengembangkan sebuah wilayah harus dilakukan secara terintegrasi dan harmonis, dengan perencanaan sistem transportasi yang tidak bisa secara parsial atau terpisah.
“Dalam lampiran Raperpres, Jabar selatan ini tidak ada simpul nasional yang diusulkan, dan yang ada hanya jaringan jalan nasional," kata Suripno.
Untuk itu, dapat diusulkan simpul nasional berupa terminal transportasi jalan tipe A dan pelabuhan nasional, termasuk jalan akses yang menghubungkan simpul tersebut dengan hinterland, atau wilayah sekitar pelabuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.