Ia minta, tracing terhadap satu pasien positif bisa mencapai 1:15 (1 orang positif melacak 15 kontak erat). Hal ini sesuai target Kemenkes.
"Kalau sekarang kita masih belum seragam, ada Puskesmas yang mampu 1:25, tapi ada yang baru 1:5," kata Ipuk.
Ipuk juga meminta tim tracer selalu melibatkan tokoh masyarakat setempat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Terkadang ada kendala, kontak pasien positif tidak berkenan menjalani tes.
Baca juga: Heboh, Ikan-ikan Lemuru Berlompatan ke Darat hingga Dipunguti Warga di Banyuwangi
“Ada misalnya tim tracer kita mendatangi kontak erat warga yang sebelumnya berinteraksi dengan pasien positif, tapi rumahnya dikunci, pagarnya digembok. Jadi terkendala,” paparnya.
Menurutnya, testing dan tracing yang masif berdampak terhadap peningkatan kasus positif. Namun, langkah itu merupakan salah satu upaya pencegahan.
"Yang ketahuan positif segera kita treatment,” imbuh Ipuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.