Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Beni Berdayakan Petani Lemon Banyuwangi, Olah Sari Lemon Beromzet Rp 10 Juta Sebulan

Kompas.com - 10/08/2021, 14:52 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sekelompok anak muda Desa Jambewangi di kaki Gunung Raung, Banyuwangi sukses memberdayakan para petani lemon di wilayah tersebut.

Di tengah harga jual lemon yang sempat anjlok, mereka berinovasi mengubah keadaan dengan membuat berbagai produk olahan lemon, seperti sari lemon, essential oil, lemon kering, sabun serta hand sanitizer.

Seluruh bahannya berasal dari buah yang dikembangkan petani lemon Banyuwangi.

Usaha yang diberi nama 'Lemonto' itu membawa mereka keluar sebagai juara kategori rintisan usaha dalam program ”Jagoan Tani".

Baca juga: 6 Manfaat Lemon untuk Membersihkan dan Menghilangkan Bau di Rumah

Awal mula usaha

Ilustrasi lemon. PIXABAY/STEVEPB Ilustrasi lemon.

Ketua tim Lemonto, Beni Irwanto mengatakan, usaha ini dirintis sejak Juni 2020.

Ceritanya, saat itu mereka melihat harga lemon jatuh saat panen raya. Beni terinspirasi membuat produk minuman sari lemon untuk meningkatkan harga jualnya.

“Alhamdulillah produk kami diterima pasar," kata Beni, Selasa (10/8/2021).

Ia mengatakan produknya semakin banyak dicari saat pandemi Covid-19. Ia menjualnya di berbagai daerah Jawa, Sumatera hingga Papua.

"Ini banyak orang yang membutuhkan minuman penambah imunitas," kata dia.

Selain minuman sari lemon, Beni mengembangkan usahanya dengan berbagai produk turunan lemon yang lain.

Seperti essential oil, lemon kering, sabun serta hand sanitizer.

"Prinsip kami zero waste. Semua bahannya kami olah, tidak ada yang terbuang. Termasuk kulitnya,” ujarnya.

Baca juga: Lereng Gunung Banyuwangi Pikat Australia Bangun Sentra Sapi Perah

 

Ilustrasi lemon.businessinsider.com Ilustrasi lemon.
Bermitra dengan petani lemon di Banyuwangi

Untuk mendapatkan bahan baku, Beni bermitra dengan petani lemon di kaki Gunung Raung.

Saat ini Beni bekerja sama dengan 4 petani mengolah lahan seluas 1 hektare.

Dulu, kata Beni, saat panen raya harga lemon dari desanya hanya Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu per kilogram.

Dengan usaha Lemonto yang dia rintis, petani menjadi lebih untung karena harga jualnya meningkat.

Baca juga: Solusi Sederhana Bikin Jus Lemon Tanpa Juicer

Kemudian dengan diolah menjadi sari lemon, produk bisa dijual dengan harga Rp 35.000 tiap botol dengan volume 250 milimeter.

Setiap botol sari lemon membutuhkan bahan 1,5 kilogram lemon.

Kini setiap bulan, Lemonto mampu menghasilkan 500 botol sari lemon.

"Omzetnya sekitar 10 juta dengan keuntungan 60 persennya," kata Beni.

Budi mengaku penjualan dilkukan dengan sistem reseller dan daring atau media sosial. Ia mengaku bisa menambah jumlah produksinya dan memberdayakan lebih banyak petani.

Namun, fokusnya saat ini yakni menambah jumlah pesanan produknya.

"Kita masih belajar dan proses penjualan agar lebih banyak," kata Beni.

Baca juga: Tanpa Pemasukan, Pengelola Wisata di Banyuwangi Minta PPKM Tak Diperpanjang

Dapat Rp 50 juta dari Pemkab

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani  Pemkab Banyuwangi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani

Sebagai juara Jagoan Tani, tim penggagas Lemonto mendapatkan stimulus modal Rp 50 juta yang diserahkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha, Senin (9/8/2021).

Pogram Jagoan Tani merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi.

Sebanyak 1.489 anak muda dari 427 tim mengikuti ajang ini, yang terbagi dalam kategori ide bisnis dan rintisan usaha, dengan total hadiah modal Rp150 juta.

Berbagai usaha rintisan dan ide bisnis diajukan dan didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.

Baca juga: Bupati Ipuk Sebut Vaksin Efektif Tekan Corona, 70 Persen Pasien Covid-19 di Banyuwangi Belum Divaksin

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani gembira program ”Jagoan Tani” mendapatkan animo tinggi dari anak muda.

”Anak muda Banyuwangi harus tetap bersemangat dan berkreativitas meski pandemi ini memang menghadirkan situasi yang sulit," kata Ipuk.

Jagoan Tani menjadi salah satu pintu untuk mengajak anak-anak muda masuk ke agribisnis, membantu petani, memberi nilai tambah, dan memberdayakan berbagai potensi lokal.

Baca juga: Cerita Igor, WN Rusia yang Tersesat Sehari di Gunung Sang Hyang Bali, Ditemukan di Ketinggian 1.880 Mdpl

 

Ilustrasi petaniSHUTTERSTOCK.com/FENLIOQ Ilustrasi petani
Regenerasi petani hal penting

Menurut Ipuk, regenerasi petani adalah isu penting dalam pertanian Indonesia.

Hasil Sensus Pertanian menyebutkan, hanya sekitar 12 persen petani berusia di bawah 35 tahun.

”Maka kita perlu cara kreatif untuk melahirkan generasi muda petani yang inovatif, visioner, melek teknologi, untuk membantu pengembangan pertanian,” jelasnya.

Jagoan Tani adalah hasil transformasi dari kompetisi bisnis pertanian yang rutin digelar Banyuwangi sejak 2018.

Rangkaian mentoring juga dijalankan, dengan menghadirkan mentor seperti Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia Panji Winanteya, agripreneur Ipang Wahid, Dekan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Ervina Wahyu, Luh Putu Suciati dari Pusat Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Jember, serta pakar pemasaran digital Cucuk Rustandi.

Para juara lainnya untuk kategori rintisan usaha adalah Pay Farm yang mengintegrasikan smart garden dan aqua scape, Agropreneur System (pakan ternak berkonsep zero waste), Bumi Sakti (pengembangan melon di lahan pesisir dengan teknologi irigasi tetes), Generasi Organik (pemanfaatan cacing tanah untuk pengembangan pupuk organik), dan Dadong Awok Farm yang beternak domba.

Adapun untuk kategori ide bisnis (business plan), juaranya adalah tim Caraka Muda dengan bubuk sayur hidroponok, Azyanti Solid (mi berbasis singkong), Jamer Team (pemasaran olahan jahe merah), Date Liner (platform lelang berbagai komoditas), Banyuwangi Cerdas Griwangi (platform yang menghubungkan petani dan konsumen), dan Obugame (produksi berbagai olahan buah naga).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com