BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pengelola wisata di Banyuwangi yang tergabung dalam Asosiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berharap PPKM tak lagi diperpanjang.
Selama ini, penutupan destinasi wisata membuat pengelola kesulitan membayar biaya operasional karena tanpa pemasukan.
Dampak tersebut juga dirasakan 5.000 pelaku wisata dan 550 UMKM yang tergabung dalam 86 Pokdarwis di seluruh Bannyuwangi.
"Secara umum ya kolaps, mulai UMKM dan pelaku wisata termasuk pengurus di Pokdarwis," kata Ketua Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi, Abdul Azis saat dihubungi, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Lereng Gunung Banyuwangi Pikat Australia Bangun Sentra Sapi Perah
Ia mengatakan, pengelola wisata tak memiliki pemasukan sama sekali selama PPKM.
Seluruh anggotanya mengeluh tak bisa bertahan lebih lama lagi jika destinasi wisata tetap ditutup.
Wisata yang berada di bawah naungan Pokdarwis merupakan wisata alam dan dikelola secara mandiri.
Tempat wisata ini tetap membutuhkan perawatan berkala untuk fasilitas yang ada. Sehingga, fasilitasnya terancam rusak jika terlalu lama ditutup.
Selama tutup, mereka hanya mampu berupaya membersihkan kawasan. Namun untuk perawatan tidak dilakukan karena tak ada biaya.
"Wisata kami berbasis alam, semua fasilitas dan bangunan hampir tak ada yang permanen sehingga bisa rusak karena tak ada perawatan," kata dia.
Baca juga: Gelombang Tinggi hingga 7 Meter di Selatan Banyuwangi, BMKG Minta Nelayan Waspada
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.