Karena itu, sayuran yang mereka beli bisa bertambah lebih banyak dari biasanya.
Warga yang menerima sayuran dan bahan lauk pauk tersebut bahkan berbagi dengan tetangga yang tidak kebagian.
Aksi berbagi ini memang menyasar warga yang paling terdampak pandemi, terlebih saat Kota Mataram berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
"Kami menyasar tukang tambal ban di pinggir jalan, pedagang kaki lima yang kehilangan banyak pelanggan dan warga miskin di dalam perkampungan," kata Akmal.
Gerakan berbagi ini merupakan gabungan anak muda yang telah memulai aksi mereka sejak 2015 silam.
Baca juga: Kisah Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jualan Tikus Putih di Kota Malang
Awalnya mereka memulai gerakan tersebut dengan berbagi 50 nasi bungkus tiap hari Jumat, kemudian berkembang menjadi berbagi sembako ke daerah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan tiap 3 bulan sekali.
Saat pandemi ini, mereka mulai membagikan sayuran dan bahan lauk pauk.
"Kami bersyukur aksi ini bisa berjalan hingga kini, 6 tahun kami selalu asyik berbagi, nilai tambah yang kami dapatkan adalah kebersamaan dan solidaritas pada sesama," kata Akmal.
Selain di Kota Mataram, komunitas ini berencana akan memberi bantuan ke wilayah Lombok Barat dalam waktu dekat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.