MATARAM, KOMPAS.com - Terpuruknya kondisi ekonomi warga Kota Mataram saat pandemi, membuat komunitas anak-anak muda berinisiatif untuk mengurangi beban sesama.
Gerakan berbagi menyisir rumah rumah warga di Kota Mataram, membagikan sayuran segar serta bahan lauk untuk keluarga.
"Senang melihat ibu-ibu yang menerima bantuan kami, mereka katakan bisa untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk selama tiga hari," kata Ihsan atau Ipin (33), inisiator Gerakan Berbagi Mataram, pada Kompas.com, usai membagikan sayuran pada warga, Jumat (7/8/2021) sore.
Ipin mengatakan, warga terutama para ibu kerap menunggu kedatangan mereka karena sayuran yang dibagikan masih sangat segar dan bisa langsung mereka manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan makan mereka dengan keluarga.
Baca juga: Sumarmi, Nenek Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000, Tidak Terlihat Berjualan
Saat pandemi ini, aksi berbagi yang dilakukan timnya bukannya surut namun semakin bersemangat.
Para donatur bahkan makin banyak yang ikut dalam gerakan ini, aksi berbagi 50 paket bahkan bisa lebih, terlebih di saat pandemi ini.
Yanti (40), salah seorang pasukan kuning atau petugas kebersihan di Kota Mataram mengaku sangat bahagia dan terharu mendapat sekantong penuh beragam sayuran, mulai dari wortel, sawi, cabe, kacang panjang, daun bawang, timun dan tempe.
"Saya bersyukur ada bantuan sayuran seperti ini, terharu, ini sangat membantu kami dalam situasi seperti ini," kata Yanti, setelah menerima bantuan.
Akmal, salah satu anggota tim berbagi mengaku terharu, karena gerakan mereka banyak diapreasiasi justru oleh para pedagang sayur di Desa Sembalun, Lombok Timur.
Para pedagang bahkan ikut menitip sayuran untuk diberikan kepada warga.
"Begitu mereka tahu kami akan berbagi untuk warga terutama yang terdampak pandemi, pedagang sayurannya justru tergerak untuk ikut serta," kata Akmal.
Karena itu, sayuran yang mereka beli bisa bertambah lebih banyak dari biasanya.
Warga yang menerima sayuran dan bahan lauk pauk tersebut bahkan berbagi dengan tetangga yang tidak kebagian.
Aksi berbagi ini memang menyasar warga yang paling terdampak pandemi, terlebih saat Kota Mataram berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
"Kami menyasar tukang tambal ban di pinggir jalan, pedagang kaki lima yang kehilangan banyak pelanggan dan warga miskin di dalam perkampungan," kata Akmal.
Gerakan berbagi ini merupakan gabungan anak muda yang telah memulai aksi mereka sejak 2015 silam.
Baca juga: Kisah Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jualan Tikus Putih di Kota Malang
Awalnya mereka memulai gerakan tersebut dengan berbagi 50 nasi bungkus tiap hari Jumat, kemudian berkembang menjadi berbagi sembako ke daerah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan tiap 3 bulan sekali.
Saat pandemi ini, mereka mulai membagikan sayuran dan bahan lauk pauk.
"Kami bersyukur aksi ini bisa berjalan hingga kini, 6 tahun kami selalu asyik berbagi, nilai tambah yang kami dapatkan adalah kebersamaan dan solidaritas pada sesama," kata Akmal.
Selain di Kota Mataram, komunitas ini berencana akan memberi bantuan ke wilayah Lombok Barat dalam waktu dekat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.