Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jualan Tikus Putih di Kota Malang

Kompas.com - 07/08/2021, 17:31 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Suwaji, yang dikenal sebagai mantan petinju memilih keluar dari pekerjaannya sebagai sekuriti perumahan elit untuk memulai usaha menjadi penjual tikus putih.

Bisnis tak lazim ini telah dijalani warga Jalan Sudimoro itu sejak 13 tahun lalu di Kota Malang.

Tikus putih biasanya dipakai untuk riset mahasiswa, dokter juga untuk makanan reptil dan burung piaraan.

Tikus putih yang dibudidayakan Suwaji tak sedikit, sempat mencapai 7.500 ekor. Setiap minggu perlu makan 2 kuintal.

Tapi sekarang di kandangnya tinggal 25 persen jumlahnya.

Baca juga: Sumarmi, Nenek Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000, Tidak Terlihat Berjualan

"Saya habis sakit karena capek mengurus sendirian. Tikusnya saya jual semua," kata Suwaji Jumat (6/8/2021), seperti dilansir dari Suryamalang.com.

Hal ini karena tiga pegawainya sedang ada keperluan. Suwaji mengaku permintaan tikus putih di pasar sangat banyak. 

"Sampai saya nolak-nolak kebutuhan mahasiswa," ujar dia.

Suwaji adalah pemain lama di bisnis ini, maka ia sering jadi jujugan pembelian tikus putih.

 

Modal bisnis tikus putih

Ilustrasi tikus di dalam perangkap, perangkap tikus.SHUTTERSTOCK/PHOTOGRAPHYBYMK Ilustrasi tikus di dalam perangkap, perangkap tikus.

Awal terjun menjadi penjual tikus putih dimulai Suwaji dengan tiga ekor tikus, yakni dua betina satu jantan.

Setahun memelihara, belum ada penjualan karena ia masih mencari pasar. 

Ia baru mendapatkan pasar ketika masuk ke komunitas reptil.

"Tikus adalah binatang yang menjijikkan. Mendengarkan namanya saja sudah bergidik. Tapi, bagi saya, itu sebagai peluang pekerjaan karena pasti tak banyak yang menekuni pekerjaan itu," ujar dia.

Baca juga: Terdampak PPKM, Pemkot Malang Bebaskan Retribusi Pedagang Pasar

Suwaji menyebut, banyak yang membutuhkan tikus putih. 

Salah satu pelanggannya adalah sebuah tempat wisata di Kota Batu.

Setiap minggu, ia harus menyiapkan 750 ekor tikus untuk makanan ular dan burung koleksi di tempat wisata itu.

"Meski pandemi, hewan itu ya tetap harus diberi makan. Tidak bisa diberi janji. Apalagi di sana binatangnya mahal dan langka. Kalau manusia masih bisa menahan atau mengurangi makan," ujar dia.

 

Mudah berkembang biak

Ilustrasi peneliti mengamati percobaan atau penelitian terhadap tikus.SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff Ilustrasi peneliti mengamati percobaan atau penelitian terhadap tikus.

Ia menyebut, tikus adalah hewan yang mudah berkembang biak, dengan tingkat kematian kecil.

Perawatan tikus juga mudah. Makan cukup diberikan yang berkualitas agar bisa berkembang biak.

Harga tikus mulai Rp 2000-75.000 per ekor. Tikus yang mahal biasanya karena harus memenuhi syarat tertentu untuk riset.

Ada tiga jenis tikus yang dikembangkan yaitu mencit, tikus putih dan tikus rumah.

Tikus rumah, kata dia, biasanya diminati dokter spesialis.

Baca juga: Cerita 2 Pelajar di Malang Jadi Relawan Covid-19, Berawal dari Rasa Prihatin Kasus Corona Meningkat

Jenis mencit biasanya untuk riset mahasiswa Farmasi, sementara mahasiswa kedokteran biasanya memakai tikus biasa.

Dalam peternakannya, ia menunjukkan banyak bekas alat-alat buat riset dan obat-obatan yang ditinggal di sana.

Sebab, ada juga yang melakukan riset di kandangnya.

Karena kini jumlah tikusnya berkurang, kandang-kandang banyak yang kosong.

"Dulu ya penuh," tutur dia.

Saat tikus hamil, Suwaji akan memindahkan ke kandang tersendiri.

Usia produktif tikus adalah 4-5 bulan. Saat berkembang biak pertama biasanya bisa mencapai 5-7 anak.

Berikutnya, anaknya bisa mencapai 15 anak. Tapi, saat sudah di atas enam kali, jumlah anak turun.

Budidaya tikus bukan tanpa tantangan. Ia pernah tidak disukai lingkungan karena memelihara tikus hingga pernah bingung ketika tikus yang dibudidayakan tidak laku.

"Kalau pelihara kelinci, enggak laku bisa diberikan ke tetangga atau jadi sate. Kalau tikus?" kata dia.

Tapi dengan adanya riset-riset, segala jenis tikus selalu ada peminatnya.

---------------------

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jadi Penjual Tikus Putih di Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/SYLVIANITA WIDYAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com