PADANG, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siapkan kapal Pelni bagi warga Sumatera Barat yang menjalani isolasi mandiri.
Kapal itu digunakan bagi pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.
"Kita siapkan kapal untuk isolasi terapung bagi warga Sumbar yang ingin menjalani isolasi," kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Rustian usai bertemu dengan Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Kamis (5/8/2021) malam di Padang.
Baca juga: Jual Ponsel via Facebook, Mahasiswi di Padang Malah Dirampok dan Nyaris Diperkosa
Rustian mengatakan metode isolasi mandiri terapung di kapal laut ini sudah dilaksanakan Makassar.
"Hasilnya sudah banyak warga yang cepat sembuh karena bisa mendapatkan suasana nyaman di atas kapal," jelas Ketua Alumni Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang itu.
Rustian mengatakan untuk kapasitas warga yang isolasi mandiri, pihaknya saat ini masih menunggu permintaan dari Pemprov Sumbar atau Pemkot Padang.
Baca juga: Angka Positif Covid-19 Masih Tinggi di Kota Padang, Ini Penyebabnya
"Kita menunggu permintaan dari Sumbar atau Pemkot Padang untuk menyesuaikan jenis kapalnya," jelas Rustian yang juga kandidat kuat Ikatan Keluarga Alumni Unand itu.
Sementara, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pihaknya segera mengkoordinasikan kebutuhan tempat isolasi mandiri itu dengan Kota Padang, terkait bantuan tempat isolasi terapung dari BNPB.
Mahyeldi menyebut Sumbar memang telah memiliki konsep penyediaan tempat isolasi mandiri hingga ke tingkat nagari/desa melalui Program Nagari Tageh.
Namun dengan meningkatnya kasus positif karena semakin dimasifkan tracing dan testing, tempat isolasi tambahan akan sangat dibutuhkan.
Mahyeldi juga meminta Satgas Covid-19 Sumbar untuk segera menyiapkan data kebutuhan untuk diusulkan kepada BNPB dan Satgas Covid-19 nasional guna memperkuat kemampuan daerah menangani pandemi.
"Tambahan kamar RS, peralatan pendukung dan kekurangan jumlah tenaga kesehatan juga harus dilaporkan sehingga BNPB atau Satgas Covid-19 pusat bisa membantu kebutuhan kita di Sumbar," kata Mahyeldi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.