Herman menyebutkan, dengan ganjil genap ini, tidak menghentikan mobilitas warga secara total. Namun, memberikan harapan kepada warga.
"Jadi ganjil genap ini memberikan hope (harapan) kepada warga. Kalau tidak bisa aktivitas hari ini, ada esok hari. Dengan pola ganjil genap ini juga aktivitas tetap berjalan tapi kerumunan dapat ditekan," sebut Herman.
Herman mengatakan, keberhasilan Sumedang dalam menjalankan sistem ganjil genap ini juga diapresiasi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jabar Irjen Polisi Ahmad Dofiri.
"Tadi saat video conference dengan Pak Gubernur dan Pak Kapolda. Ganjil genap Sumedang ini diapresiasi Pak Kapolda. Bahkan, karena dinilai efektif mencegah kerumunan, kata Pak Kapolda, ganjil genap Sumedang ini akan diterapkan di di kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat," tutur Herman.
Sementara itu, menanggapi keluhan para pelaku pariwisata yang memprotes perpanjangan PPKM, Herman memohon agar para pengusaha dapat lebih bersabar.
"Kalau aturannya kembali dilonggarkan, justru kami khawatir penanganan Covid-19 di Sumedang ini kembali tidak terkendali. Jadi lebih baik sekarang pahit dan kita bisa cepat mengakhiri pandemi, dari pada harus terus seperti sekarang ini," kata Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.