BANDUNG, KOMPAS.com - Siswa-siswi SMA di Jawa Barat menyampaikan rasa kangennya sekolah offline. Bagi mereka, banyak hal menarik saat sekolah offline yang tidak bisa digantikan sekolah online.
Seperti yang disampaikan Mia Amelia Soleha (17 tahun). Siswi kelas 12 SMAN 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini menceritakan keseruan sekolah offline.
"Kangen banget sekolah offline. Upacara hari Senin, ketemu teman-teman, jajan bareng, bercanda, dan banyak kegiatan lain di sekolah," ujar Amel saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Cerita Murid yang Rindu Sekolah, Ingin Dengar Suara Guru Secara Langsung
Kegiatan yang selalu membekas di ingatan adalah pentas seni (pensi) dan bazaar. Di kegiatan ini, ia dituntut berkreasi sekreatif mungkin.
Di akhir tahun, selalu ada acara pertandingan seperti Asian Games. Dalam acara ini, setiap kelas mengirimkan perwakilannya di setiap cabang olahraga yang telah ditentukan.
Ada juga keisengan dan keseruan yang tidak bisa didapat sekolah online, seperti melanggar aturan saat upacara hingga baris terpisah.
Begitu pun saat jam kosong (jamkos) sering diisi dengan nyanyi bersama, ngobrol, bahkan banyak sekali lawakan yang diluncurkan teman-temannya.
"Pernah juga izin ke toilet padahal ke kantin," ungkap Amel.
Ke kantin saat jam kosong
Hal serupa dialami Shahnaz Dwina Afiyah (17), siswi kelas 12 SMAN 1 Cisarua KBB. Ia dan teman-temannya pernah ke kantin bareng-bareng saat jam kosong.
"Kan jam kosong terus ada jam pergantian kelas. Saat itu, hampir setengah kelas malah jajan ke kantin. Pas masuk kelas, ada guru. Langsung dimarahin," tutur Shahnaz.
Di saat jam kosong atau istirahat, selalu ada hal-hal lucu di kelasnya. Misalnya menirukan marching band dengan menggunakan alat pel dan sapu, lalu mereka tidur di lantai kelas.
Baca juga: Fakta Baru Kekerasan Seksual pada Siswa SMA di Batu, Dilakukan di Bathtub hingga Kapal Pesiar
SMA masa terbaik, tapi...
Pernah juga saar tidak ada kelas keputrian saat hari Jumat, ia dan teman-temannya menutup gorden. Mereka kemudian membuat lampu berkedap-kedip serasa nonton konser.
"Kangen banget sekolah offline. Apalagi kata orang, masa SMA itu masa terbaik, masa terindah. Aku sekolah offline SMA cuma tujuh bulan dan itu momen-momen terindah. Karena setelah itu pandemi," ungkap dia.
Belajar online baginya sulit masuk. Berbeda dengan sekolah offline, ia bisa langsung berinteraksi dengan guru untuk berdiskusi dengan bebas.
"Jujur, materi enggak ada yang langsung keserap otak. Belum lagi tugas. Cara belajar tiap orang itu enggak sama. Aku pribadi tipenya orang yang enak mendengarkan kalau belajar," imbuh dia.
Kangen jailin teman
Cerita kocak selama sekolah offline disampaikan juga Dinda Rafitri, siswi kelas 12 SMAN 9 Bandung. Ia menceritakan, suatu hari di jamkos, ada seorang temannya tidur di kelas.
"Ada satu teman yang kebo banget, sering tidur. Saat jamkos dia tidur, padahal kita berisik banget. Terus kita videoin dan enggak bangunin dia walaupun udah bel pulang sekolah," ucap dia.
Saat bangun, siswa tersebut melihat sekolah sepi. Ia agak marah, kemudian bertanya kenapa tidak ada yang bangunkan dia.
Di masa pandemi ini, yang Dinda rindukan adalah belajar kelompok, diskusi materi dengan guru. Lalu ngobrol sama teman, curhat, lucu-lucuan, main games bareng, nyanyi di kelas, dan lainnya.
"Pengalaman menarik saat ulang tahun sekolah. Ada acara perform unjuk bakat yang seru banget. Di akhir acara, kita nyanyi bareng, nari pake DJ," ucap dia.
Sekolah online membuat pola hidup berubah. Ia tetap bisa berdiskusi dan tanya jawab dengan guru ataupun teman, tetapi feel-nya berbeda.
Berharap Covid-19 berakhir
Muhammad Firza Mahadeta (17), siswa SMAN 2 Tasikmalaya, juga merasakan kerinduan yang sama. Apalagi pembelajaran jarak jauh tidak bisa diserap 100 persen.
"Belajar online menuntut siswa lebih mandiri dan waktu belajarnya yang jarang tidak tentu," tutur Firza.
Firza pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Bisa jadi, harapannya sekolah offline di kelas 12 ini seperti mimpi.
Namun, ia berharap Indonesia mampu melewati pandemi dan mengadakan sekolah offline.
"Saya juga berharap pemerintah membuat kurikulum yang lebih membantu siswa memahami pelajaran virtual ini, sehingga siswa merasa tidak jenuh dengan sekolah online ini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.