YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Indrayanto mengatakan, tercatat 2.000 jenazah pasien Covid-19 dimakamkan secara protokol kesehatan (prokes) sejak 1 Juli hingga 25 Juli 2021.
"Data yang terlapor sampai tanggal 25 total ada 639 meninggal isoman di rumah, dan yang meninggal di rumah sakit ada 1.831, data dari 1 juli sampai 25 Juli," kata Wakil Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Indrayanto kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Selama PPKM Darurat, 575 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di Kabupaten Bogor
Sedangkan pada Juni kemarin, kata dia, terdapat 500 jenazah dimakamkan secara prokes.
"Kenaikan hampir lima kali lipat," ujarnya.
Indrayanto mengungkapkan, tingginya angka kematian akibat Covid-19 disebabkan karena pasien masuk ke rumah sakit sudah dalam kondisi pemburukan.
Hal tersebut karena pasien lebih memilih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
"Kalau dari sisi masyarakat mereka merasa nyaman di rumah tapi sebenarnya tidak begitu. Tapi sekarang mereka (pasien positif) harus masuk ke shelter," jelas dia.
Baca juga: Rekor Tertinggi di Samarinda, 11 Jenazah Covid-19 Dimakamkan dalam Sehari
Oleh karena itu, dia meminta kepada warga ketika dinyatakan positif Covid-19 melakukan isolasi di shelter yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah.
"Masih ada space 1.000 bed sekian dari seluruh shelter. Kita punya 20-an lebih shelter, belum lagi dari masing-masing desa dan swasta, punya ormas dan kelompok masyarakat," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.