Selain itu, banyak pasien yang tidak memiliki oximeter dan minim informasi tentang ketersediaan alat ini.
Padahal alat ini penting untuk selalu mengecek kadar oksigen darah, karena seringkali tubuh pasien tidak menunjukkan gejala atau tanda apa pun ketika kadar oksigen berkurang.
"Saya baca dan mendengar berita, banyak warga yang meninggal saat sedang isoman. Mereka sesak napas dan tidak segera mendapatkan oksigen. Itu karena mereka tidak tahu kadar oksigen dalam darah yang bisa dilihat melalui oximeter," ujar Johanes.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, PKL di Kota Magelang Sudah Boleh Sediakan Meja dan Kursi
Menurut Johanes, tidak sedikit pula pasien yang sadar akan oximeter tapi tidak mampu membeli karena kondisi ekonomi.
Padahal kondisi itu sangat berbahaya dan mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.
"Karena itu sangat penting untuk selalu memantau kadar oksigen dalam darah warga yang isoman karena positif Covid-19," imbuh Johanes.
Selain dipinjamkan cuma-cuma, Johanes dan istrinya juga menjual oximeter dengan harga sewajarnya.
Oximeter yang dipinjamkan sudah dikemas rapi per buah. Pasien cukup mengisi baterai saat hendak dipakai.
"Kebetulan, di toko kami stoknya cukup banyak, sehingga ada yang kami jual maupun kami pinjamkan," paparnya.
Baca juga: Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Giriloyo Magelang Meningkat, Petugas Kewalahan
Sejak dibuka peminjaman beberapa waktu lalu, respons masyarakat sangat antusias.
Banyak yang sudah datang ke tokonya untuk meminjam.
Dia juga berpesan agar masyarakat yang sedang membutuhkan untuk tidak sungkan untuk datang ke tokonya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.