BLITAR, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Blitar meyakini, kasus vandalisme terhadap baliho Puan Maharani berlatar belakang politis.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto mengatakan, vandalisme terhadap baliho Puan Maharani yang ada di depan Kantor DPC PDI Perjuangan di Kabupaten Blitar tidak mungkin dilakukan dengan maksud iseng.
"Ini maksudnya apa, kita ini bertanya-tanya. Motifnya apa, ini kita harap pihak kepolisian bisa segera mengungkap," ujar Suwito kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Baliho Puan Maharani Dicoreti Open BO, Polda Jatim Lakukan Penyelidikan
Menurut Suwito, ada dua alasan mengapa coretan tulisan "Open BO" pada baliho Ketua DPR RI Puan Maharani itu tidak mungkin dilakukan oleh remaja yang biasa melakukan vandalisme fasilitas umum.
Pertama, baliho berukuran sekitar 2x3 meter itu dipasang pada ketinggian lebih dari tiga meter di atas tanah sehingga butuh usaha keras untuk mencapai baliho dan membuat coretan.
"Itu kalau dua orang saling panggul juga tidak akan bisa (menggapai). Harus pakai tangga atau alat," ujarnya.
Alasan kedua, menurut Suwito, hanya baliho yang berdiri di depan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar yang menjadi sasaran vandalisme.
Padahal, lanjutnya, ada beberapa baliho serupa yang memajang foto Puan Maharani di Kabupaten dan Kota Blitar namun tidak menjadi target vandalisme.
"Dan baliho itu kan tidak hanya di situ, ada di beberapa tempat lain," ujarnya.
Namun Suwito tidak mau berspekulasi lebih jauh terkait apa motif di balik vandalisme pada baliho Puan Maharani.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Dicoreti Open BO, PDI-P Jatim: Ada yang Tak Senang dengan Kerja Kami
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.