Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPC PDI-P Blitar Yakin Vandalisme Baliho Puan Maharani Bermuatan Politis

Kompas.com - 26/07/2021, 21:21 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Blitar meyakini, kasus vandalisme terhadap baliho Puan Maharani berlatar belakang politis.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto mengatakan, vandalisme terhadap baliho Puan Maharani yang ada di depan Kantor DPC PDI Perjuangan di Kabupaten Blitar tidak mungkin dilakukan dengan maksud iseng.

"Ini maksudnya apa, kita ini bertanya-tanya. Motifnya apa, ini kita harap pihak kepolisian bisa segera mengungkap," ujar Suwito kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Baliho Puan Maharani Dicoreti Open BO, Polda Jatim Lakukan Penyelidikan

Menurut Suwito, ada dua alasan mengapa coretan tulisan "Open BO" pada baliho Ketua DPR RI Puan Maharani itu tidak mungkin dilakukan oleh remaja yang biasa melakukan vandalisme fasilitas umum.

Pertama, baliho berukuran sekitar 2x3 meter itu dipasang pada ketinggian lebih dari tiga meter di atas tanah sehingga butuh usaha keras untuk mencapai baliho dan membuat coretan.

"Itu kalau dua orang saling panggul juga tidak akan bisa (menggapai). Harus pakai tangga atau alat," ujarnya.

Alasan kedua, menurut Suwito, hanya baliho yang berdiri di depan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar yang menjadi sasaran vandalisme.

Padahal, lanjutnya, ada beberapa baliho serupa yang memajang foto Puan Maharani di Kabupaten dan Kota Blitar namun tidak menjadi target vandalisme.

"Dan baliho itu kan tidak hanya di situ, ada di beberapa tempat lain," ujarnya.

Namun Suwito tidak mau berspekulasi lebih jauh terkait apa motif di balik vandalisme pada baliho Puan Maharani.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Dicoreti Open BO, PDI-P Jatim: Ada yang Tak Senang dengan Kerja Kami

 

Terjadi Rabu malam atau Kamis dini hari

Suwito mengatakan, adanya coretan hitam bertuliskan "Open BO" pada baliho tersebut diketahui pertama kali oleh penjaga kantor DPC PDI Perjuangan pada Kamis pagi (22/7/2021).

Penjaga kantor yang bertugas jaga malam itu, ujar Suwito, kemudian melaporkan kepada pengurus partai apa yang dilihatnya pada baliho.

"Rabu sore (21/7/2021) belum ada coretan itu. Kamis paginya, petugas yang tidur di kantor, baru mengetahui adanya coretan itu sekitar pukul 8.00 WIB, pagi," katanya.

Kabar tentang aksi vandalisme itu kemudian cepat menyebar, sehingga dirinya banyak mendapatkan telepon dari pengurus PDI Perjuangan yang menanyakan kasus tersebut.

Baca juga: Kalau Kritik Dibalas Penjara, Ini Bahaya bagi Demokrasi

Picu keresahan internal partai

Menurut Suwito, kasus itu kemudian memicu keresahan di kalangan internal partai khususnya DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar. Berbagai spekulasi terkait motif dan otak dari vandalisme mulai berkembang.

Maka keesokan harinya, Jumat (23/7/2021), ujarnya, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar melaporkan kasus itu ke Polres Blitar.

Menurut Suwito, polisi merespon cepat laporan tersebut dan telah meminta keterangan beberapa orang termasuk dirinya dan seorang pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar yang lain.

Suwito berharap polisi bisa segera menangkap pelaku dan mengungkap motif vandalisme agar tidak berkembang banyak spekulasi.

Polisi masih lakukan penyelidikan

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan pihaknya masih bekerja melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Leo tidak bersedia memberikan penjelasan terkait perkembangan penyelidikan saat dikonfirmasi, Senin sore (26/7/2021).

"Masih proses pendalaman," ujar Leo singkat melalui saluran pesan.

 

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko memberikan penjelasan serupa, bahwa personel kepolisian sedang bekerja di lapangan guna mengungkap kasus tersebut.

Gatot membenarkan bahwa keterlibatan Polda Jawa Timur pada penyeledikan kasus itu disebabkan oleh dugaan tindak pidana penghinaan terhadap pejabat tinggi negara, yaitu Puan Maharani yang menjabat sebagai Ketua DPR RI.

"Iya, benar demikian (karena menyangkut pejabat tinggi negara)," ujar Gatot melalui saluran pesan kepada Kompas.com, Senin.

Namun, Gatot mengatakan bahwa pengiriman personel Polda Jawa Timur ke Kabupaten Blitar hanya berfungsi sebagai "backup bagi penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Blitar.

Baca juga: Mengeluh Dadanya Sesak, Pria yang Telah Menginap 1,5 Bulan di Hotel Ini Ditemukan Meninggal

Baliho berukuran sekitar 2x3 meter berisi ucapan selamat menjalankan rapat kerja daerah (Rakerda) PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur 21 Juni 2021 yang ada di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar di Jalan Irian Jaya, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro menjadi target vandalisme.

Pada baliho yang juga memajang foto Ketua DPR RI Puan Maharani itu dibubuhi coretan hitam bertuliskan "Open BO".

Ketika Kompas.com mendatangi lokasi pada hari Sabtu (24/7/2021), baliho tersebut sudah ditutup dengan poster bergambar Puan Maharani, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Soekarno disertai tulisan ucapan "Selamat HUT Kemerdekaan RI ke-76".

Sebelumnya, Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, polisi tidak hanya menggunakan pasal-pasal vandalisme dalam mengusut kasus itu tapi juga pasal-pasal penghinaan simbol negara, yaitu pasal 207 KUHP dan pasal 310 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com