Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Pedagang di Pantai Pulau Merah Selama PPKM: Tak Ada Pemasukan Sama Sekali, Terus Gimana Ini

Kompas.com - 26/07/2021, 13:05 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kawasan pariwisata Banyuwangi ditutup sejak diterapkannya PPKM Darurat, 3 Juli 2021 lalu.

Kebijakan ini membuat denyut perekonomian pada sektor pariwisata di Banyuwangi mati suri.

Seperti yang nampak di kawasan wisata Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Deretan lapak pedagang di kawasan pantai tutup. Bangku dan meja milik pedagang juga mulai berdebu.

Baca juga: Gotong Royong Saat Pandemi Covid-19: Beri Seikhlasnya, Ambil Seperlunya

Hal ini dikeluhkan oleh pemilik ikan bakar Bujali, Winarsih. Warung miliknya tutup dan kini tanpa penghasilan.

"Kasihan PKL ini, tak ada pemasukan sama sekali. Terus gimana ini," kata Winarsih, saat ditemui di warungnya, Minggu (25/6/2021).

Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19, pengunjung di Pulau Merah memang sudah menurun.

Namun, masih ada pemasukan karena wisatawan lokal tetap datang untuk menikmati keindahan Pantai Pulau Merah.

"Pandemi meski enggak terlalu ramai ya tetap alhamdulillah. Kemudian mulai tutup, drop enggak ada pengunjung," kata dia.

Akibat penutupan ini, ia terpaksa merumahkan empat pekerja di warungnya.

Winarsih merupakan pemilik warung yang berjualan menu makanan laut atau sea food.

Warung miliknya menyediakan berbagai olahan sea food seperti ikan bakar, cumi, udang, hingga lobster.

Selama tutup, ia berusaha menjual paket makanan dan minuman secara online. Kemudian paket katering jika ada hajatan atau acara.

"Semoga pandemi cepat berakhir dan segera buka lagi," kata dia.

Pantauan Kompas.com, pintu masuk utama ditutup dengan papan pengumuman penutupan destinasi. 

Meski ditutup, masih nampak sejumlah warga setempat lalu lalang. Mereka juga ada yang sekadar duduk-duduk di tepi pantai.

Sekretris Pokdarwis Pulau Merah Ali Mabrur mengatakan, ada 170 pedagang PKL dan asongan di kawasan wisata ini yang terdampak. Mereka tak bisa jualan karena memang kawasan pantai ditutup.

Saat tutup ini, pedagang biasanya ke warungnya untuk membenahi kerusakan dan bersi-bersih.

Baca juga: Pasangan Hengki Yaluwo-Lexi Romel Menangi Pilkada Boven Digoel

Sepengetahuannya, mereka yang libur jualan juga biasanya kembali bertani dan mencari ikan atau nelayan.

"Yang dulunya nelayan ya mencari ikan, petani ya ke ladang," kata dia saat dihubungi.

Sementara itu, sebanyak 10 petugas di Pulau Merah juga terpaksa diliburkan imbas penutupan.

Mereka yakni petugas tiket 4 orang, parkir 4 orang, dan dua life guard.

Sementara, yang masih bekerja yakni petugas kebersihan dan dua orang life guard, dan satu petugas di pos pintu masuk untuk memberi tahu warga yang datang berkunjung.

"Kebersihan tetap bekerja seperti biasa menjaga kebersihan Pulau Merah," kata dia.

Pantai Pulau Merah merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Banyuwangi.

Pantai ini menawarkan keindahan panorama. Pantai dengan pasir putih ini dikenal karena adanya sebuah bukit hijau kecil dengan tanah bewarna merah yang terletak di dekat bibir pantai.

Selain itu, pantai ini juga biasanya menjadi tempat para peselancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com