Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemukus, Si Emas Hitam yang Pernah Berjaya di Jalur Rempah Nusantara, Kini Mulai Langka

Kompas.com - 26/07/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Cerita rempah tidak selalu berkait dengan kehidupan pesisir, tetapi juga pedalaman.

Salah satunya, kisah merapah rempah dari lembah di antara Gunung Sundoro dan Gunung Ungaran, Jawa Tengah.

Orang jawa kerap menandai komet atau bintang berekor dengan julukan lintang kemukus.

Kemunculannya kadang digunakan sebagai pertanda sebuah peristiwa besar. Tampaknya, julukan itu merujuk biji kemukus yang kerap disebut juga merica berekor.

Baca juga: Resep Nasi Goreng Kambing Rempah yang Praktis untuk Sarapan

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, sebutan kemukus hadir di sederet bahasa daerah. Orang Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebutnya kemukus atau timukus. Orang Sunda menyebutnya rinu. Orang Madura menyebut kamokos. Lalu, kemukuh kata orang Simalur di barat Sumatra.

Kini, kemukus (Piper cubeba) merupakan salah satu tanaman rempah yang melangka.

Padahal, Purseglove dalam bukunya Tropical Crops Dycotyledonae, terbit 1968, mengungkapkan tanaman ini meru­pakan endemik Indonesia.

Dahulu tanaman ini tumbuh liar di barat Nusantara. Ketika zaman Hindia Belanda, penghasil utamanya: Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Kalimantan Tengah.

Baca juga: Demi Pala, Pulau Run di Tengah Laut Banda Ditukar dengan Manhattan di Amerika

Lada Jawa (Piper cubeba L.) adalah spesies yang termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman ini tersebar luas dan dibudidayakan di Indonesia (terutama di Jawa dan Sumatera) tetapi juga di daerah tropis lainnya. Kegunaannya sebagai tanaman obat, bumbu, dan sumber minyak atsiriAntropocene Lada Jawa (Piper cubeba L.) adalah spesies yang termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman ini tersebar luas dan dibudidayakan di Indonesia (terutama di Jawa dan Sumatera) tetapi juga di daerah tropis lainnya. Kegunaannya sebagai tanaman obat, bumbu, dan sumber minyak atsiri
Namun, laman Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan IPB menyebutkan, saat ini di Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Balikpapan sudah tidak ditemukan lagi petani kemukus.

Menurut tim survei Balittro, dalam laporan studi penyerapan bahan obat alami di Indonesia pada 2003, tanaman kemukus hanya dijumpai di Jawa Tengah dengan luasan sekitar 517 hektare.

Desa ini terletak di ketinggian 560 meter dari permukaan laut dan berjarak 24 kilometer dari ibu kota Kabupaten Temanggung.

Baca juga: Andaliman Si Merica Batak, Rempah Khas Danau Toba yang Tembus Pasar Jerman

Desa sejuk ini terletak di lembah perbukit­an hijau. Kopi, cengkih, vanili, kapulaga dan kemukus di kebun warganya.

Salah satu warganya, Suparno, sedang memastikan tanaman kemukusnya bisa dipanen tahun depan, biasanya jatuh pada Agustus.

Dia menanam kemukus karena orang tuanya juga mengenalkan tanaman ini sejak kecil.

Namun, sejak lima tahun lalu dia baru mencoba menanam sendiri. Berawal dari 50 pohon kemukus, panen pertama datang setelah masa tanam tiga tahun. Hasilnya, 30 kilogram kemukus kering.

Baca juga: Apa Itu Adas Manis? Rempah untuk Bumbu Gulai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com