Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Isoman di Rumah, Pria Ini Justru Dianiaya Warga, Keponakan: Paman Diperlakukan seperti Binatang

Kompas.com - 24/07/2021, 19:28 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Jhosua geram. Pamannya yang positif Covid-19 diperlakukan secara tidak pantas oleh warga.

Saat itu, paman Jhosua ingin melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, diduga, masyarakat menolak.

"Awalnya karena tulang (paman/om) saya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian isolasi mandiri di rumah, namun ada penolakan dari masyarakat setempat," ujarnya, Sabtu (24/7/2021).

Selain menolak isolasi mandiri, warga diduga juga melakukan penganiayaan terhadap paman Jhosua.

Baca juga: Viral, Video Pria Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Warga di Kabupaten Toba

Warga diduga mengikat, menyeret, dan memukul paman Jhosua.

"Tulang saya diikat, diseret, dan dipukul masyarakat seperti binatang," ucapnya kepada Kompas.com.

Jhosua menyebut, perlakuan warga terhadap pamannya sangat tidak manusiawi.

Oleh karena itu, dia meminta aparat dan pemerintah bertindak.

"Saya ingin kejadian itu diproses secara hukum. Karena sudah sangat tidak manusiawi," tandasnya.

Baca juga: Pria Ini Isoman di Rumah Kosong, Sore Sempat Telepon Keluarga, Malam Ditemukan Meninggal

 

Tanggapan polisi

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (22/7/2021).

Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan membenarkan adanya insiden itu.

Saat ini, terang Nainggolan, polisi sedang bergerak menangani kasus tersebut.

Baca juga: Pasien Isoman Ditemukan Meninggal Dalam Ruko, Warga: Mau Kami Kasih Makan, tapi Tak Ada Suara

"Benar (kejadiannya), sudah ditangani Polres Toba. Saya sudah bicara dengan Kasubbag Humas, LP sudah diterima dan akan diproses," tuturnya.

Sementara ini, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Toba AKBP Akala Fikta Jaya belum memberikan keterangan atas kejadian tersebut.

Disebut bukan dianiaya

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Hadi Wahyudi menyampaikan, lelaki berinisial SS itu bukan dianiaya warga, melainkan diamankan.

"Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan, karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid. Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang. Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah 2 kali lari dari RS," sebutnya lewat pesan singkat.

Hadi menambahkan, berdasar keterangan kepala desa setempat, SS saat itu diduga kabur dari tempat isolasi mandirinya. Dia hendak pulang kembali ke rumahnya.

Mengetahui kejadian itu, warga ingin mengamankannya.

Baca juga: Bukan Dianiaya, Pasien Covid-19 yang Diikat Ternyata Kabur dari Tempat Isolasi

 

Viral di media sosial

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Aksi penganiayaan itu sempat terekam dalam video.

Video diunggah oleh akun Instagram, @jhosua_lubis.

Tayangan berdurasi 37 detik tersebut lantas viral di media sosial.

Baca juga: Dikira Flu Biasa Ternyata Covid-19, Kakak Adik Meninggal, Sekeluarga Tertular

Keponakan korban, Jhosua, mengonfirmasi bahwa pria yang dianiaya dalam video itu adalah pamannya.

"Iya benar, itu yang di dalam video adalah tulang (paman/om) saya," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor: Pythag Kurniati, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com