“Pandemi Covid-19 menjadi bukti bahwa akses air bersih dan kondisi lingkungan sekitar sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat (23/7/2021).
Menurut Abid Khan, kerja sama dengan Pemprov Jabar dapat menghadirkan perubahan nyata bagi jutaan orang yang hidupnya bergantung pada air sungai yang sudah tercemar.
Adapun Direktur Informal Cities Lab, Fakultas Desain Seni dan Arsitektur Monash University Diego Ramirez-Lovering mengatakan, pihaknya ingin menggunakan desain perkotaan sebagai platform integratif untuk penanaman solusi berkelanjutan di DAS Citarum.
Menurutnya, hal tersebut memungkinkan perkembangan aspek urban yang sejalan dengan modernisasi dinamika kesehatan bumi bisa tetap terjaga.
Baca juga: Mengubah Limbah Ternak di Sungai Citarum Menjadi Bernilai
“Pendekatan menyeluruh yang mengutamakan kualitas lingkungan dan kesehatan ekologis untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang penting. Terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan,” papar Diego.
Sementara itu, Ketua Tim Sosial Klaster Air Universitas Indonesia Reni Suwarso mengatakan, penanganan kesehatan sungai membutuhkan komitmen lintas sektor agar mencapai manfaat maksimal.
“Kemampuan untuk mengakses dan mendapatkan manfaat dari air yang aman dan andal, memiliki kontribusi signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, ekonomi, serta lingkungan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtyas menyatakan, pihaknya akan menjadi mitra pelaksana utama dalam kerja sama dengan Monash University, selama 12 bulan mulai Juli 2021.
Baca juga: Program WASH Diluncurkan Demi Normalisasi Sungai Citarum
“Ke depannya, kami (akan) mendorong lebih banyak lagi pemerintah kota (pemkot), swasta, dan masyarakat setempat untuk ambil bagian dalam revitalisasi Sungai Citarum,” ujarnya.
Prima berharap, kerja sama dengan Monash University bisa menjadi panutan bagi program revitalisasi sungai lain di Indonesia.
Untuk diketahui, sejak 2018 para peneliti dari enam fakultas di Monash University telah bermitra dengan perguruan tinggi dunia, institut-institut global, dan pemerintah Indonesia guna menjalankan program penelitian yang berfokus di DAS Citarum.
Peneliti tersebut berasal dari fakultas Arts, Monash Sustainable Development Institute, Art, Design and Architecture, Business and Economics, dan Engineering and Science.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.