Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Isoman, Mereka yang Butuh Perhatian...

Kompas.com - 22/07/2021, 08:13 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sudah hampir dua pekan Ima (19) menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di daerah Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat.

Tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan gadis yang baru lulus SMA ini. Seharian Ima menghabiskan waktu di kamar, membaca buku, dan sesekali melihat media sosial.

Ima mengaku saat ini kondisinya semakin membaik. Badannya tak lagi demam, kendati masih punya masalah di penciuman.

"Mengonsumsi makanan yang ada saja, karena ibu juga kondisinya sempat sakit kemarin,” kata Ima saat ditemui Kompas.com, di rumahnya, Senin lalu.

Baca juga: Kisah Pemuda Bantu Warga Isoman, Mengaku Sering Salah Masuk Gang Saat Antar Bantuan

Kena Covid gara-gara abai protokol kesehatan, saat isoman tak dapat perhatian

Ima menuturkan, dia tidak mendapatkan bantuan dari siapa pun selama menjalani isoman, sehingga saat melihat sebuah unggahan di media sosial yang menawarkan bantuan, dia pun memberanikan diri.

“Awalnya ragu, benar enggak ya. Ternyata benar, ini saya sudah dua kali dikirim bantuan. Terima kasih, orang baik,” ucapnya.

Sebelum terpapar virus corona, Ima mengaku sempat abai protokol kesehatan.

“Waktu itu main ke rumah teman tidak pakai masker. Dari situ mulai terasa gejala,” ujar dia.

Baca juga: Perjuangan Wisnu Sopian, Tempuh Jarak 40 Km demi Pasok Bantuan ke Warga Isoman

Ina diberhentikan kerja karena harus isoman

Menjalani isoman membuatnya sedih, selain tak bisa beraktivitas sebagaimana biasa, harapannya untuk bekerja pun kandas.

"Sudah diterima kerja kemarin di pabrik di bagian admin, tapi diberhentikan begitu saja karena harus isoman ini," ucapnya lirih.

 

 

Rina positif Covid usai melahirkan di RS, tak boleh urus bayinya

Di tempat lain, di Kampung Cipadali Sukaresmi, seorang ibu rumah tangga bernama Rina (36) harus berpisah dengan bayinya.

Rina terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melahirkan di rumah sakit, sehingga tak diperbolehkan mengurus bayinya untuk sementara waktu.

Rina pun disarankan dokter menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sudah hampir sepekan Rina tidur seorang diri di kamar belakang.

Sementara bayinya diurus sang nenek dan saudara-saudaranya.

“Tidak menyangka bisa Covid, padahal selama hamil tidak pergi ke mana-mana, di rumah terus. Tapi, ya mau bagaimana, kenyataannya sekarang begini,” tutur Rina saat ditemui di rumahnya, Senin lalu.

Menderita karena tak bisa susui bayi, tak ada alat untuk keluarkan ASI

Selama isoman, Rina mengaku kerap merasakan sakit di bagian dada karena tak bisa menyusui.

“ASI-nya kan harus dikeluarkan, tapi tidak ada alatnya. Mau beli belum ada uang,” ujar dia.

Selain itu, letak rumahnya yang jauh dari pusat kota membuatnya makin kesulitan untuk mendapatkan alat tersebut.

Namun, Rina kini lega karena ada seorang relawan menyambangi rumahnya untuk memberikan pompa ASI berikut paket makanan.

“Terima kasih banyak, semoga kebaikannya dibalas berlipat-lipat ganda," ucap Rina. 

 

Gerakan Warga Bantu Warga

Wisnu Sopian (25) memajang foto dirinya di Twitter untuk menawarkan bantuan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dan membutuhkan bantuan pasokan makanan.Dokumentasi pribadi @Wisnu167 Wisnu Sopian (25) memajang foto dirinya di Twitter untuk menawarkan bantuan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dan membutuhkan bantuan pasokan makanan.
Ima dan Rina merupakan warga isoman yang mendapat bantuan dari seorang relawan bernama Wisnu Sopian (25).

Sejak 8 Juli lalu, pemuda asal Cipanas Cianjur ini blusukan ke sejumlah tempat untuk memasok kebutuhan warga isoman berupa makanan, vitamin, suplemen, buah-buahan, susu bayi, dan popok.

Sejauh ini, Wisnu sudah mengirimkan bantuan kepada 33 warga isoman yang tersebar di sejumlah tempat, mulai di permukiman padat penduduk hingga ke perkampungan.

Wisnu tergerak ingin membantu setelah mendengar cerita dari teman-temannya yang terpapar perihal kesulitan mereka selama menjalani isoman di rumah.

"Warga isoman, boro-boro vitamin, makan aja seadanya..."

“Ini kalau warga kecil yang harus isoman bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara mereka tidak boleh ke mana-mana, tidak bisa bekerja. Jadi, saya pikir harus ada yang memulai,” kata Wisnu kepada Kompas.com, Senin lalu.

Wisnu mengatakan, mereka sangat membutuhkan uluran tangan karena tidak bisa bekerja sehingga kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Di satu sisi, tak ada pihak yang memperhatikan, termasuk memberi bantuan.

“Ada seorang warga yang makan seadanya selama isoman, boro-boro vitamin dan suplemen karena uang tidak punya. Lingkungan pun mengabaikan,” kata Wisnu.

Bahkan, seorang ibu rumah tangga yang harus menjalani isoman di rumahnya bersama kedua anaknya yang masih kecil terpaksa mengutang ke tetangga agar bisa bertahan hidup selama 14 hari.

"Miris memang, tapi kenyataan seperti itu. Ketika mereka terpapar, mereka seakan harus dijauhi,” ujar Wisnu.

 

Wisnu tawarkan bantuan di Twitter

Sebelumnya, Wisnu mengunggah foto dirinya sambil memegang kertas bertulisan “Bagi teman-teman daerah Cipanas-Cianjur dan sekitarnya Yang gak bisa keluar rumah karena sedang ISOMAN namun membutuhkan makanan, susu bayi atau popok. Silakan hubungi 087873540793 (Whatsapp) InsyaAllah kami kirimkan sampai depan rumah GRATIS!”.

Tak lama berselang, unggahan Wisnu di Twitter itu mendapat tanggapan dari seorang warganet yang mengaku sedang menjalani isoman dan membutuhkan bantuan.

Usai mengantarkan bantuan, Wisnu lantas mengunggah aksi sosial itu di akun Twitter miliknya @Wisnu167.

Dalam sekejap, unggahannya viral, dukungan pun mengalir deras dari warganet.

Sejak itu, banyak pesan masuk ke nomor WhatsApp miliknya. Tak hanya mereka yang hendak meminta bantuan, tetapi juga orang-orang yang ingin turut berpartisipasi.

Kini, Wisnu setiap hari mengaspal dengan sepeda motornya untuk mengantarkan bantuan kepada warga yang sedang menjalani isoman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com