Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Komut RS di Magelang Kesulitan Dapatkan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 21/07/2021, 19:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Komisaris Utama RSU Syubbanul Wathon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Kiai Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menceritakan betapa sulitnya mendapatkan oksigen untuk pasien Covid-19.

Sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Magelang, RSU Syubbanul Wathon hampir setiap hari menerima pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.

Gus Yusuf yang juga Ponpes API Tegalrejo Magelang itu mengaku, pernah krisis oksigen.

Bahkan, pihak rumah sakit mencari pasokan oksigen ke Bandung, Gresik, bahkan hingga ke Markas Besar TNI Angkatan Udara (TNI AU) di Jakarta.

“Sampai kritis kita pernah. Waktu itu, tinggal 5 jam oksigen habis. Terus kita dengan segala cara, ya akhirnya jujur saya lewat beberapa pintu juga masuk harus nyari. Sampai ke Bandung, saya ngisi (oksigen) itu di lapangan udara (Lanud). Saya minta tolong, terus terang teman di Mabes AU. Itu saya dapat 60 oksigen," cerita kepada wartawan, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat Belum Turunkan Kasus Covid-19, Kota Magelang Tambah Titik Penyekatan

Gus Yusuf mengkritisi aplikasi Jateng Oksigen Stock System (JOSS) yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Ia berpendapat, aplikasi tersebut seharusnya betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rumah sakit-rumah sakit di lapangan. 

Sejauh ini, katanya, pihak rumah sakit hanya sebatas diminta mengisi data pada aplikasi itu, tapi tidak ada realisasinya.

"Satgas-satgas oksigen tidak hanya sebatas aplikasi-aplikasi lah. Hari ini, rumah sakit diarahkan untuk mengisi di aplikasi. Aplikasi JOSS atau apa itu, tapi praktik di lapangannya direktur-direktur rumah sakit dilepas. Untuk berikhtiar sendiri gitu,” ujarnya. 

“Ya jujur kemarin kita sampai berikhtiar mencari oksigen ke Bandung. Tiga dari yang lalu, kita dari Gresik dapat oksigen itu. Alhamdulillah bisa kita suplai juga ke RSD Merah Putih (milik Pemkab Magelang). Itu kita dapat CSR dari Pertamina, itu hasil upaya direktur-direktur sendiri,” ujarnya.

Baca juga: Awal Juli, Angka Pemakaman Covid-19 Magelang Meningkat 3 Kali Lipat

Dia berharap, distribusi oksigen benar-benar berjalan dengan baik. Terlebih, di tengah lonjakan pasien Covid-19 beberapa pekan terakhir ini yang berdampak pada tingginya permintaan oksigen. 

Selain oksigen, kebutuhan obat juga naik drastis akhir-akhir ini.

Gus Yusuf khawatir jika tidak ditangani dengan baik, obat-obatan juga akan menjadi barang langka di pasaran.

"Yang kedua antisipasi obat. Obat ini juga sekarang sudah mulai langka lho. Ini antisipasi, kalau nanti pada minggu atau 10 hari kedepan situasi masih seperti ini akan semakin sulit obat-obatan itu,” ujarnya. 

Dikatakannya, bed occupancy rate (BOR) RSU Syubbanul Wathon hampir selalu penuh, bahkan pernah 100 persen.

Sebagai antisipasi, pihak rumah telah mendirikan tenda darurat untuk menampung pasien Covid-19 yang belum dapat tertangani di IGD.

"Ya kita tetap waspada, sewaktu-waktu ada lonjakan. Kita harus siap, makanya di Syubbanul Wathon juga sudah pasang tenda. Itu kemarin sempat isi, sekitar 3-5 orang. Itu menjadi waiting list, ketika dari atas (tempat tidur) sudah longgar baru dinaikkan,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com