YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data di laman resmi organisasi nirlaba internasional, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), Covid-19 varian delta telah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
GISAID merupakan organisasis nirlaba yang didirikan di Jerman pada 2008. Organisasi itu merupakan bank data beragam virus influenza dan corona yang menjadi penyebab Covid-19.
Baca juga: Mohon Maaf untuk Sementara IGD Tidak Menerima Pelayanan Pasien yang Memerlukan Oksigen
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan, Covid-19 varian delta telah masuk ke DI Yogyakarta.
"Jadi yang pertama kita rutin submit ke GISAID, yang kemarin memang betul itu data varian delta di Indonesia sudah cukup banyak," katanya saat jumpa pers di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Sabtu (17/7/2021).
Budi menjelaskan, varian delta ditemukan tersebar di 14 provinsi di Indonesia, termasuk DI Yogyakarta.
"Lebih dari 14 provinsi (temuan varian delta)," imbuh Budi.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian delta, Budi menggencarkan vaksinasi di Indonesia.
"Vaksinasi kita akan gaspol. Jadi jogja akan kita kejar secepat mungkin. Arahan bapak Presiden, vaksinasi bukan hanya 85 persen tapi seluruh rakyat Yogya yang eligible untuk vaksinasi kita ingin kalau bisa secepat mungkin kita penuhi 100 persen," kata dia.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Padang Meningkat Tajam, Dinkes: Masyarakat Banyak yang Abai Prokes...
Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X tak banyak bicara terkait temuan itu.
"Nanti akan kita umumkan setelah ini," katanya singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.