Ironisnya, korban dugaan pemukulan itu adalah seorang ibu hamil.
Oleh karena itu, jika terbukti bersalah maka Adnan tak segan memberikan sanksi tegas.
"Saya tidak menoleransi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat Pemerintahan Kabupaten Gowa dan saya tegaskan bahwa oknum tersebut akan mendapatkan sanksi berat," kata Adnan saat menggelar konferensi pers di rumah jabatannya, Kamis (15/7/2021) malam.
Baca juga: Bupati Gowa Tegaskan Oknum Satpol PP Penganiaya Ibu Hamil Akan Dihukum Berat
Sekelompok warga di Dogiyai, Papua, melakukan penganiayaan terhadap lima anggota Pasukan Khusus (Paskhas) TNI AU.
Kejadian itu berawal saat anggota tersebut mengusir sekelompok warga yang melakukan pesta minuman keras di landasan pacu Bandara Moanemania.
Akibat kejadian itu, dua anggota Paskhas mengalami luka serius dan harus dievakuasi ke rumah sakit.
"Akibatnya dua anggota mengalami luka serius, yakni Koptu Didik Prayudi dan Kopda Atok Tri Utomo, hingga harus dilarikan ke RSUD Madi," kata Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan kepada Antara, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Warga Aniaya Anggota Paskhas TNI AU hingga Kritis, Berawal Pesta Miras di Landasan Pacu
Seorang ibu hamil positif Covid-19 di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melahirkan di halaman rumah bidan.
Hal itu terjadi karena sejumlah rumah sakit rujukan diketahui penuh dan tidak menerima tambahan pasien.
Meski melahirkan di halaman rumah, ibu dan bayi tersebut diketahui saat ini dalam kondisi sehat.
"Rumah sakit ternyata penuh. Terus menghubungi Pak Lurah minta ambulans tidak datang-datang. Akhirnya sambil menunggu ada ambulans ibu itu lahiran di tempat saya tidak bisa dirujuk," kata Bidan Desa Semi Ota, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: RS Penuh, Ambulans Tak Datang, Ibu Positif Covid-19 Melahirkan di Halaman Rumah Bidan, Ini Ceritanya
Pedagang kaki lima (PKL) di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, awalnya ketakutan saat didatangi polisi ketika nekat berjualan hingga di atas pukul 20.00 WIB.
Namun, rasa takut mereka berubah menjadi bahagia. Sebab, dagangan mereka ternyata justru diborong polisi.
Setelah dagangannya diborong tersebut mereka kemudian disuruh tutup karena melanggar PPKM Darurat.
"Alhamdulillah diborong. Hari ini lagi sepi banget karena tidak boleh makan di tempat, tapi yang beli dibungkus juga sepi," turur salah seorang pedagang, Bu Gendut.
Baca juga: Polisi Borong Dagangan PKL di Purwokerto yang Nekat Berjualan Selama PPKM Darurat
Sumber: Kompas.com ( Penulis : Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Rachmawati, Michael Hangga Wismabrata, Reza Kurnia Darmawan).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.