Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mama Sorgum dan Legenda Pengorbanan Nyawa Tonu Wujo

Kompas.com - 10/07/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Maria Loretha atau yang akrab dipanggil Mama Sorgum tak bisa dilepaskan dari tanaman sorgum yang mulai diminati para petani di Flores Timur.

Perempuan yang juga dikenal dengan sebutan Mama Sogum ini, bekerja cukup keras untuk membuat sorgum kembali menjadi panganan masyarakat lokal.

Kegiatannya berkali-kali diganjar pengghargaan pangan, baik tingkal lokal, nasional, maupun internaisonal.

Baca juga: Mencoba Nasi Sorgum, Alternatif Nasi Padi untuk Makanan Pokok

Dikutip dari akmindonesia.org, dijelaskan Maria Loretha kembali “melahirkan” sorgum ke puncak tertinggi panganan pokok masyarakat di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Sejak tahun 2004, Maria Loretha bersama dengan suami dan lima anaknya mulai menanam sorgum. Kemudian pada tahun 2007, Maria Loretha berhasil membudidayakan sorgum dan menularkannya pada warga di desanya.

Baca juga: Cara Masak Sorgum Jadi Pengganti Nasi Padi, Pakai Rice Cooker

Legenda Tonu Wujo

Sorgum dimasukan ke dalam keranjang setelah dipanen.Feri Latief Sorgum dimasukan ke dalam keranjang setelah dipanen.
Keberhasilan Mama Tata tak lepas dari ingatan kolektif masyarakat Flores Timur tentang Legenda Tonu Wujo.

Cerita ini berasal dari dari suku Lamaholot yang mendiami daratan Flores Timur, Pulau Adonara, Lembata sampai Alor.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, dahulu kala ada seorang perempuan yang mengorbankan dirinya agar semua anggota keluarganya tidak mati kelaparan pada pertengahan musim kering hebat yang menimbulkan paceklik.

Menurut Romo Benyamin Daud, ada banyak versi cerita tentang Tonu Wujo.

Baca juga: 4 Manfaat Sorgum sebagai Pengganti Beras

Banyak yang meyakini mitologi ini berasal dari daratan Flores Timur, bukan dari kepulauan.

Romo Benya, begitu panggilannya, adalah seorang pastor dari Keuskupan Larantuka.

Melalui Yayasan Pembangunan Ekonomi Keuskupan Larantuka (Yaspensel) yang ia dirikan, Romo Benya ditugaskan untuk memberdayakan para petani dan panganan lokal di Flores Timur.

“Ada cerita tradisi di Flores ini tentang satu keluarga, tujuh bersaudara. Satu di antaranya adalah perempuan, Tonu Wujo,” tutur Romo Benya.

Baca juga: Mengenal Sorgum, Bahan Makanan yang Kaya Nutrisi

Biji sorgum.Feri Latief Biji sorgum.
Tibalah pada musim paceklik, kekeringan terjadi dan menyebabkan ketiadaan pangan.

Semua penduduk kelaparan. Sesuai dengan kepercayaan masa lalu, kondisi ini memerlukan tumbal untuk menghilangkan hal yang dianggap sebagai malapetaka ini.

Maka Tonu Wujo kemudian rela mengorbankan dirinya agar semua anggota keluarganya selamat dari bencana kelaparan.

“Akhirnya mereka mengantar adik perempuannya ke ladang untuk dibuat upacara,” lanjut Romo Benya.

Baca juga: Cerita Dicky Kenalkan Makanan Tradisional NTT, dari Sei, Sorgum hingga Sambal Luat

Meski begitu, anggota keluarga Tonu Wujo juga dikisahkan sangat berat hati untuk mengorbanan saudarinya.

Sebelum pengorbanan terjadi, Tonu Wujo berpesan bahwa nanti akan tumbuh semua jenis tanaman pangan seminggu setelah kematiannya.

Kemudian masih dalam cerita yang sama, munculah berbagai tanaman pangan dari tubuhnya yang terbaring di ladang.

“Darahnya menjadi padi, tulang belulangnya menjadi sorgum. Sehingga disebut Wata Belolong (bahasa Lamaholot) karena dia tinggi seperti tulang-tulang,” cerita Romo Benya dengan penuh semangat.

Baca juga: Apa Itu Sorgum? Alternatif Makanan Pokok Selain Beras

Memasak olahan sorgum.Feri Latief Memasak olahan sorgum.
Ususnya menjadi jewawut, kuku dan rambutnya menjadi tanaman buah-buahan. Seperti tomat dan lain-lain.

“Ada benih padi yang dari darah disimpan, akhirnya berkembang sampai saat ini dikenal dengan benih padi Besi Pare Tonu Wujo di sini,” ucap Romo Benya.

Hingga kini, benih Besi Pare Tonu Wujo masih menjadi benih andalan warga Flores Timur.

Bagi masyarakat setempat, benih lokal lebih tahan hama dan lebih tahan ketika disimpan dalam jangka panjang. Meski begitu, waktu panennya tidak secepat dan sesering benih padi saat ini.

Dengan latar belakang kisah ini, tidak heran bila perjuangan Mama Tata mendapat tempat khusus di hati para petani Flores Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com