Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

106 Pasien Covid-19 di DIY Meninggal Saat Isoman, Diduga karena RS Kewalahan

Kompas.com - 10/07/2021, 05:22 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus seseorang meninggal dunia saat sedang menjalani Isolasi mandiri (isoman) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin melonjak.

Komandan Posko Gabungan yang juga Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Wahyu Pristiawan Buntoro mengatakan, meningkatnya kasus orang meninggal saat isoman disebabkan karena banyaknya rumah sakit yang penuh.

"Saat rumah sakit mengalami stuck, dan tidak bisa menerima rujukan dari puskesmas, maka puskesmas hanya memiliki satu pilihan. Dengan kondisi apapun pilihannya hanya isoman di rumah,” kata Pristiawan, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Sediakan Bubur Gratis untuk Pasien Isoman, Pedagang Ini Tiap Hari Kirim Bantuan

Data yang dihimpun oleh relawan Posko Dukungan Operasi Satgas Covid-19 DIY, total ada 106 orang meninggal dunia saat menjalani isoman.

Data tersebut didapat dari 1 Juni hingga 5 Juli 2021. 

Diketahui dari total 106, 49 di antaranya terkonfirmasi positif sementara yang lainnya masuk kategori suspek, infeksius, dan probable.

Dia mengungkapkan peristiwa melonjaknya kasus meninggal dunia saat isoman sudah diprediksi.

Jika kondisi rumah sakit penuh, maka yang dikhawatirkan adalah jumlah kematian saat pasien menjalani isolasi mandiri terutama di wilayah yang jauh dari jangkauan rumah sakit. 

Baca juga: Saugik Bagikan Nasi Kebuli Kambing untuk Pasien Covid-19 yang Isoman, Begini Ceritanya...

Ia mencontohkan seperti di wilayah Gunungkidul maupun Kulon Progo.

“Gunungkidul dan Kulon Progo dengan beberapa tipikal dan juga bagaimana fasilitas kesehatan masyarakat yang di luar jangkauan. Beruntung di Gunungkidul maupun Kulon Progo dilihat dari populasi tidak sebanyak di Sleman,” katanya.

Pristiawan mengatakan persoalan rumah sakit yang kepenuhan pasien Covid-19 harus segera diselesaikan.

Jika tidak, yang terjadi adalah orang sakit antre di rumah sakit berikutnya bisa saja orang tersebut antre untuk dimakamkan.

“Kalau kita lihat orang sakit antre berikutnya langsung berubah menjadi peti mati, antre untuk dimakamkan dan berikutnya lagi adalah mayat antre untuk dipemulasarkan," pungkasnya. 

Baca juga: Matikan Lampu Jadi Cara Pelaku Usaha di DIY Kelabui Petugas Selama PPKM Darurat

Dari data TRC menunjukkan kasus kematian isoman tertinggi ada di Kabupaten Sleman dengan 63 kasus, kemudian Kota Yogya 17 kasus, Kabupaten Kulon Progo juga 17 kasus, Kabupaten Gunungkidul 5 kasus, dan Kabupaten Bantul 4 kasus. 

Sementara total pemakaman dengan prokes di DIY pada 1 Juni sampai 5 Juli mencapai 847 pemakaman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com