Jenazah yang menunggu giliran untuk dipulasarakan pada saat itu, awalnya sebanyak 13 jenazah, kemudian bertambah menjadi 21 jenazah.
"Memang, pada Rabu kemarin, di RSUD Jombang terjadi antrean pemulasaraan jenazah di kamar jenazah," kata Mundjidah saat menggelar konferensi pers di Pendopo Kabupaten Jombang, Kamis (8/7/2021).
Menurut dia, terjadinya antrean pemulasaraan jenazah disebabkan tingginya kasus kematian akibat Covid-19, baik pada pasien dengan status suspek, probable maupun positif Covid-19.
"Itu terjadi karena kematian akibat Covid-19 yang tinggi, baik yang positif, suspek dan probable," ujar Mundjidah.
Ia menjelaskan, antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di RSUD Jombang sudah bisa diselesaikan pada Kamis (8/7/2021) dini hari.
Baca juga: Video Viral Antrean Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Direktur RSUD Jombang: Tenaga Kami Terbatas
Merespons tingginya kasus kematian akibat Covid-19 serta antrean pemulasaraan jenazah, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang melibatkan aparat TNI, Polri, dan relawan BPBD Jombang.
Mundjidah memerinci, sebagian relawan BPBD Jombang yang biasanya bertugas untuk pemakaman, dialihkan tugasnya membantu proses pemulasaraan jenazah di RSUD Jombang.
Adapun personil TNI dan Polri ditugaskan untuk membantu pelaksanaan pemakaman jenazah pasien Covid-19, mulai dari keluar rumah sakit hingga ke seluruh titik pemakaman.
"Kita menugaskan sebagian relawan BPBD yang biasanya bertugas pemakaman jenazah untuk pemulasaraan menggantikan petugas dari RSUD Jombang yang sudah kelelahan," ujar Mundjidah.