Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aiptu Andi Terpaksa Mandikan Jenazah Pasien Covid-19, Gunakan Jas Hujan Rangkap Jaket Polisi, Sempat Dilarang Istri

Kompas.com - 06/07/2021, 18:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Aiptu Andi Suwarno, anggota Sat Samapta Polrestabes Semarang memberanikan diri memandikan pasien Covid-19 yang meningal dunia.

Walaupun sempat dilarang oleh istrinya, Aiptu Andi tetap melakukannya karena tak ada warga yang berani memandikan jenazah.

Peristiwa tersebut berawal saat tetangga Aiptu Andi yang tinggal di Perum Graha Sendangmulya, Tembalalang yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Baca juga: Tetangga Tak Ada yang Berani, Polisi Ini Terpaksa Mandikan Jenazah Pasien Covid-19 Sendirian

Saat itu tidak ada yang tahu jika pasien terpapar corona. Ketika jenazah dipulangkan, tidak ada warga yang berani memandikan.

Modin pun memberitahukan kejadian tersebut ke Aiptu Andi.

"Saat dipulangkan dari rumah sakit ke rumah. Warga tidak ada yang berani. Pak modin tidak mempunyai teman. Akhirnya saya diundang," jelas Andi, Minggu (4/7/2021), seperti ditulis Tribun Jateng.

Baca juga: Nekat Bongkar Peti dan Mandikan Jenazah Covid-19, 1 dari 8 Orang Reaktif Tes Antigen

Gunakan jas hujan lapis jaket polisi

Andi bercerita sebelum memandikan jenazah, ia sempat beradu argumen dengan istrinya.

Namun ia meyakinkan istrinya jika yang ia lakukan untuk menolong orang.

"Awalnya saya ribut sama istri karena takut terpapar saat memandikan jenazah. Tapi saya bilang yang saya lakukan untuk menolong orang," ujarnya.

Berbekal ilmu pemulasaran jenazah Covid-19 yang dimiliki, Andi memberanikan diri. Dengan menggunakan jas hujan dirangkap jake polisi, ia mulai memandikan jenazah.

Baca juga: 8 Warga di Brebes Nekat Bongkar Peti dan Mandikan Jenazah Pasien Covid-19

Karena tak memiliki sarung tangan, Andi sempat minta ke tetangganya.

"Saya menggunakan APD dirangkap jas hujan, dirangkap jaket polisi, sepatu boot saat memandikan jenazah. Masker saya rangkap tiga, pakai face shield juga. Yang saya tidak punya itu sarung tangan, maka saya lalu meminta tetangga yang merupakan petugas Puskesmas," jelasnya.

Saat memandikan jenazah, ia menggunakan semprotan yang diisi dengan disinfektan.

"Saya bermodal semprotan buat burung, lalu saya isi dengan cairan disinfektan. Secara aturan tidak boleh dimandikan. Tapi modinnya minta dimandikan, maka saya mandikan," tuturnya.

Baca juga: Perjalanan Perkara 4 Petugas Forensik Jadi Tersangka Penistaan Agama karena Mandikan Jenazah Wanita, Kini Kasus Dihentikan

Ia mengakui tahu risiko saat memandikan jenazah. Karena itu, usai memandikan, ia langsung mengkarantina diri. Sementara pakaian yang digunakan langsung direndam sabun.

Ia menuturkan, setelah jenazah dimandikan, lalu dimakamkan ke Demak dan diangkut menggunakan mobil PMI.

"Saya meminta doa agar saya kuat dapat membantu masyarakat," kata Andi.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tak Ada Warga Berani Urus Jenazah Covid 19, Aiptu Andi Turun Tangan Memulasarakan Tetangganya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com