MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menduga maraknya tambang emas ilegal di Kabupaten Mandailing Natal menyebabkan banyak anak di wilayah tersebut terlahir cacat, hingga menderita penyakit kulit aneh.
Edy menduga, limbah merkuri tambang emaslah yang menyebabkan dua bocah asal Mandailing Natal yang dijenguknya, Haikal dan Zakira, menderita penyakit kulit aneh.
Edy menyebutkan, tak jauh dari tempat tinggal dua bocah malang itu, terdapat lokasi penambangan emas masyarakat.
"Kalau kita lihat dari posisi desanya, itu atasnya ada penambang emas," kata Edy di kantornya, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Kunjungi Bocah Penderita Penyakit Kulit Aneh, Gubernur Sumut: Saya Minta Maaf
Haikal dan Zakira, sebelumnya dijenguk Edy pada hari Minggu kemarin. Jika dugaan Edy benar, kedua bocah itu bukanlah korban pertama.
Sebelumnya, beberapa anak di sana terlahir dalam kondisi cacat permanen, bahkan ada yang lahir tanpa batok kepala.
Dua bocah kakak adik itu awalnya terlahir sempurna. Namun, penyakit kulit mulai mendera mereka saat masih bayi.
Saat ini, kondisi Haikal dan Zakira makin parah. Penuh luka di sekujur tubuh, jari kaki habis dan kaki mereka mengarah jadi puntung.
Baca juga: Bocah Kakak Adik di Medan Menderita Penyakit Kulit Aneh, Butuh Bantuan
Menurut Edy, dugaan soal limbah merkuri tersebut harus dibuktikan. Saat ini, Haikal dan Zakira sudah dibawa ke Rumah Sakit Haji.
Tim dokter yang dibentuk Edy akan mengecek kondisi keduanya, termasuk mencari tahu penyebab pasti dari penyakit yang mendera mereka.
"Kemungkinan ada sesuatu, itu alternatif. Kedua, kemungkinan genetik. Kalau genetik, orangtuanya duanya sempurna tidak ada apa-apa. Ini yang akan kita pastikan ada apa sehingga kita bisa ambil langkah-langkah penyembuhan," jelas Edy.
Baca juga: Satu Warga di Pulau Buru Terjangkit Penyakit Aneh, Diduga karena Merkuri
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.