Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Undip: PPKM Darurat Tak Akan Efektif jika Masyarakat Tak Disiplin

Kompas.com - 03/07/2021, 21:25 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Kebijakan itu dinilai tidak akan berjalan efektif menekan angka kasus Covid-19 apabila kepatuhan masyarakat masih rendah.

Epidemiolog dari Universitas Diponegoro Semarang Suharyo Hadisaputro mengatakan, masyarakat harus memiliki kesadaran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Efektif atau tidak tergantung pada kita semua terutama masyarakat. Kalau itu diperhatikan yang pokok sebenarnya kedisiplinan secara ketat," kata Suharyo dalam konferensi pers virtual, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Ganjar Terbitkan Instruksi Berisi 6 Poin Terkait PPKM Darurat di Jateng

Menurutnya, masyarakat masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan sehingga perlu adanya efek jera dengan menerapkan sanksi tegas.

"Sehingga perlu ada punishment bagi masyarakat yang tidak taat," ungkapnya.

Suharyo menambahkan ada tiga faktor yang membuat lonjakan kasus Covid-19 sehingga menyebabkan 25 kabupaten dan kota di Jateng menjadi zona merah.

Faktor itu adalah masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan, adanya varian delta, dan efektivitas vaksinasi menurun.

"Sehingga 75 persen wilayah Jateng jadi zona merah karena kemungkinan super spread menyebabkan penularan begitu masif lewat udara tidak hanya droplet saja," ungkapnya.

Baca juga: Soal Sanksi Kepala Daerah Tak Terapkan PPKM Darurat, Ganjar: Saya Setuju

Di sisi lain, PPKM Darurat juga harus seiring dengan upaya percepatan vaksinasi.

Sebab, saat ini vaksinasi belum menjangkau kekebalan komunitas sebesar 70 persen.

"Artinya kalau bisa dilakukan disiplin ketat kemungkinan besar bisa efektif dengan catatan vaksinasi masif untuk memperbaiki komunitas komunal," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com