Dia berharap, banyaknya relawan nakes yang bergabung dapat mengatasi persoalan krisis sumber daya perawat dan dokter di Kota Magelang. Terutama di rumah sakit darurat.
"Soal dari mananya, saya kira Magelang sudah cukup. Nanti didata siapa saja dokter dan perawat yang mau jadi relawan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Magelang, Joko Budiyono menuturkan, pihaknya sudah menjalin komitmen dengan perguruan tinggi, sekolah tinggi, Poltekkes yang bergerak di bidang kesehatan dan keperawatan.
Baca juga: Magelang Zona Merah Covid-19, Semua Obyek Wisata Ditutup
Nantinya, setiap mahasiswa yang bergabung dengan relawan akan mendapatkan fasilitas insentif dan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Sudah kita siapkan anggaran melalui Dana Tak Terduga (DTT) APBD Kota Magelang. Nanti penempatannya bisa di RS darurat, atau rumah sakit rujukan, tergantung dari kebutuhan. Yang jelas, kalau itu masih mahasiswa, maka harus ada tenaga ahli yang mendampingi mereka," tutur Joko.
Joko yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang itu menambahkan, kebutuhan nakes memang sudah kritis.
Baca juga: BOR Menipis, Pemkot Magelang Sewa Hotel Lagi untuk Karantina Pasien Covid-19
Apalagi RSUD Tidar juga telah menambah satu bangsal baru untuk penanganan Covid-19, sehingga IGD yang sempat ditutup, kini sudah dibuka lagi.
"Bangsal RSUD Tidar ditambah satu, sehingga sekarang ada sembilan bangsal. Tetapi persoalannya, adalah SDM nakes. Maka dari itu, dengan penambahan relawan diharapkan dapat mengatasi kekurangan nakes ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.