Salin Artikel

Walkot Magelang Siap Kembali Jadi Dokter untuk Tangani Pasien Covid-19

Dokter spesialis penyakit dalam itu bersedia ditempatkan di rumah sakit darurat dan bergabung dengan relawan tenaga kesehatan (nakes) di sana.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah menyediakan rumah sakit darurat di lapangan tenis indoor di kompleks pusat olahraga Gelora Sanden Kota Magelang khusus untuk menampung pasien Covid-19. 

"Profesi saya sebagai dokter ini kan melekat. Kalau ada panggilan jadi relawan, saya akan terjun di luar jam kerja, sehingga tidak mengganggu jabatan saya sebagai Wali Kota Magelang," kata Aziz, di kantornya, Kamis (1/7/2021).

Aziz mengaku akan melakukan aksi kemanusiaan ini di luar jam kerja sebagai Wali Kota Magelang.

Aksi ini dilatarbelakangi karena nakes, termasuk dokter, di rumah sakit rujukan mulai krisis.

"Banyak rekan kita para dokter, dan nakes, yang kena Covid-19. Maka sebagai dokter saya ingin mengabdikan diri untuk rumah sakit darurat," ungkap Aziz.

Kerelaannya bergabung sebagai relawan juga dalam rangka memberikan motivasi kepada relawan lainnya.

Apalagi relawan nakes diprediksi akan didominasi kalangan mahasiswa yang masih menempuh pendidikan kesehatan di perguruan tinggi.

"Kita sudah menggagas kerja sama dengan Stikes, Poltekkes, dan Fikes supaya mahasiswa yang mau bergabung jadi relawan untuk mendaftar. Karena orang yang sudah memilih pendidikan kesehatan, sudah pasti akan terketuk hatinya ketika ada panggilan kemanusiaan, seperti sekarang ini," jelasnya.

"Soal dari mananya, saya kira Magelang sudah cukup. Nanti didata siapa saja dokter dan perawat yang mau jadi relawan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Magelang, Joko Budiyono menuturkan, pihaknya sudah menjalin komitmen dengan perguruan tinggi, sekolah tinggi, Poltekkes yang bergerak di bidang kesehatan dan keperawatan.

Nantinya, setiap mahasiswa yang bergabung dengan relawan akan mendapatkan fasilitas insentif dan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Sudah kita siapkan anggaran melalui Dana Tak Terduga (DTT) APBD Kota Magelang. Nanti penempatannya bisa di RS darurat, atau rumah sakit rujukan, tergantung dari kebutuhan. Yang jelas, kalau itu masih mahasiswa, maka harus ada tenaga ahli yang mendampingi mereka," tutur Joko.

Joko yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang itu menambahkan, kebutuhan nakes memang sudah kritis.

Apalagi RSUD Tidar juga telah menambah satu bangsal baru untuk penanganan Covid-19, sehingga IGD yang sempat ditutup, kini sudah dibuka lagi.

"Bangsal RSUD Tidar ditambah satu, sehingga sekarang ada sembilan bangsal. Tetapi persoalannya, adalah SDM nakes. Maka dari itu, dengan penambahan relawan diharapkan dapat mengatasi kekurangan nakes ini," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/01/174117778/walkot-magelang-siap-kembali-jadi-dokter-untuk-tangani-pasien-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke