Bangkalan Bebas dari Zona Merah Penyebaran Covid-19, Satgas: Tetap Tidak Boleh Lengah

SURABAYA, KOMPAS.com - Kabupaten Bangkalan Jawa Timur tidak lagi berstatus zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Per Selasa (29/6/2021), Bangkalan sudah berubah menjadi zona oranye, atau daerah dengan risiko sedang penyebaran Covid-19.

Berdasarkan peta sebaran Covid-19 yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Selasa (29/6/2021) malam, 2 daerah di Jawa Timur yang semula berstatus zona merah yakni Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Ponorogo, juga berubah menjadi zona orange.

Baca juga: Tarik Semua Petugas di Posko Penyekatan Suramadu, Bupati Bangkalan Fokus di Kecamatan Zona Merah

Zona merah berpindah ke tiga daerah ini

SHUTTERSTOCK/ker_vii Ilustrasi virus corona

Zona merah kini berpindah ke tiga daerah lain yakni Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi dan Kota Madiun. Sebelumnya,  tiga daerah itu berstatus zona oranye.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril Alfarabi membenarkan jika Bangkalan berubah status menjadi zona oranye per Selasa kemarin.

"Alhamdulillah pasca intervensi yang masif di Bangkalan, per kemarin sudah berubah menjadi zona orange," katanya dikonfirmasi Rabu (30/6/2021) sore.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jatim Tembus 975 Per Hari, Zona Merah di Bangkalan, Ponorogo dan Ngawi

KOMPAS.COM/(Shutterstock/Petovarga) Ilustrasi Covid-19

Intervensi yang dimaksud, menurut Jibril, adalah penerapan PPKM Mikro secara ketat untuk membatasi mobilitas warga, penambahan Rumah Sakit Darurat Lapangan hingga penambahan tempat tidur di rumah sakit untuk pasien bergejala.

"Tapi warga Bangkalan tidak boleh lengah dengan perubahan status tersebut, warga harus tetap taat protokol kesehatan, itu wajib," jelasnya.

Sejak berubah menjadi zona oranye, jumlah kasus Covid-19 di Bangkalan tercatat 3.467 kasus, 2.127 kasus di antaranya sembuh, 324 pasien meninggal, dan 1.016 kasus masih dirawat.

Kabupaten Bangkalan berubah status dari zona oranye menjadi zona merah penyebaran Covid-19 per Selasa (15/6/2021) lalu.

Saat itu penyebaran Covid-19 dianggap masif, ditandai dengan penambahan kasus harian yang sangat tinggi.

Bahkan kebijakan penyekatan diberlalukan di seluruh pintu masuk Bangkalan dari Jembatan Suramadu hingga penyeberangan Ujung - Kamal.

Kebijakan penyekatan tersebut sempat diprotes kelompok warga Bangkalan karena dianggap sebagai kebijakan yang diskriminatif.