KUPANG, KOMPAS.com - Suara ayam berkokok Senin (28/6/2021) subuh, membangunkan Yasinta Deasyana Hayong alias Deasy (39) dari tidurnya.
Mentari masih malu-malu menampakan wujudnya, ibu rumah tangga asal jalan Pemuda, Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah merapikan seluruh isi kamar.
Langkah gontai namun terarah tanda kesadaran belum terkumpul sepenuhnya, Deasy bergegas masuk ke dapur untuk memasak air, nasi serta sayur untuk sarapan pagi buat suami dan dua anaknya.
Urusan dapur dibereskan dengan sekelebat. Pun semua ruangan kamar dibersihkan satu per satu hingga tuntas, menggunakan sapu plastik warna hijau tua.
Baca juga: Ini Upaya Eri Cahyadi Tangani Covid-19 Klaster Keluarga di Perkampungan Padat Penduduk Surabaya
Subuh pun berlalu menjemput pagi. Di sisi timur Kota Kupang, mulai muncul bias cahaya surya.
Dengan cekatan Deasy mulai mengambil satu per satu peralatan untuk membuat adonan kue dan roti.
Gerakan tangan mungilnya gesit, karena sudah terbiasa beraktivitas setiap subuh.
Usai meletakan peralatan kue di atas meja dapur, Deasy melangkah ke bagian depan rumah menuju kios yang letaknya di pojok sebelah kiri.
Gerendel pintu kios dibuka satu per satu hingga seluruh isi jualannya terlihat jelas dari luar.
Sedangkan, sang suami Venantius Donmus Muda (50) yang selalu kompak bangun pagi dengan istrinya, juga bergegas membuka pintu bengkel las dan tambal ban sepeda motor.
Antara kios dan bengkel, dibangun berukuran sama, dengan lebar lima meter dan panjang 10 meter. Kedua tempat usaha ini hanya dibatasi sekat.
Posisi kios dan bengkel, letaknya sangat strategis karena berada di Jalan Pemuda Nomor 01, persis di pertigaan jalan protokol Kota Kupang.
Deasy yang dibantu seorang asisten rumah tangga, mulai membuat kue, roti dan juga kacang goreng.
Sebelum pukul 08.00 Wita, kue, roti dan kacang goreng, sudah dibungkus dengan plastik berbagai ukuran. Semuanya dimasukan ke dalam dua kantong kresek ukuran besar berwarna merah.