Rinciannya, 490 orang dirawat di Asrama Haji dan pasien yang dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri lebih dari 500 orang.
"Sehingga ini harus saya sampaikan warga Surabaya supaya harus lebih hati-hati. Karena itu saya sampaikan ke teman-teman Dinkes (Dinas Kesehatan), ke seluruh tenaga yang ada agar menyampaikan apa adanya untuk kita lebih berhati-hati, lebih mawas diri," ungkap dia.
Terlebih, dengan ditemukannya Covid-19 varian delta di Surabaya membuat perawatan pasien itu menjadi lebih lama.
Oleh karena itu, Eri kembali memohon kepada masyarakat agar lebih mawas diri dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Sekarang sakitnya lebih lama pengobatannya. Kalau dulu yang varian lama, tiga hari sembuh. Ini varian delta sampai seminggu lebih, berarti kan terus nambah jumlahnya," ujar dia.
Hal ini pun berdampak pada keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Surabaya yang terus meningkat, bahkan hampir penuh.
Baca juga: 37 Anak di Lembata Positif Covid-19, Satgas: Kita Jangan Hanya Fokus ke Orang Dewasa...
Menurut dia, meskipun kapasitas tempat tidur rumah sakit terus ditambah, tetapi jumlah tenaga kesehatan (nakes) juga terbatas.
"Nah, ini yang sudah saya sampaikan kepada warga Surabaya, ayo dijogo (dijaga). Karena BOR-nya sudah naik semua, bahkan (kamar) yang bukan ICU itu penanganan Covid-19 sudah di atas 80 persen. Dari kemarin 87 hampir 90 persen, dan turun lagi karena tambah bed. Tapi nakes kita kan juga terbatas jumlahnya," tutur Eri.
Maka dari itu, ia kembali meminta warga agar bergerak bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Ketika warga menjaga diri sendiri dari Covid-19, maka secara tidak langsung dia juga melindungi kesehatan keluarganya.
"Karena itu saya minta tolong sama warga Surabaya, tolong jaga keluarga tercinta masing-masing. Kalau kita ngomong aku kuat tidak pakai masker, mungkin kita kuat, virus nempel di kita kuat. Kita kuat, terus pulang dan yang kena anak istri, nyesel (menyesal) tidak? Pasti nyesal kan. Tolong sadarlah, sadar kasihan keluarga kita, bukan orang lain," jelas Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.