Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Warga Laporkan Keluarga yang Sakit, Walkot Surabaya: Kalau Kita Biarkan, RS Tidak Cukup

Kompas.com - 29/06/2021, 07:25 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Rinciannya, 490 orang dirawat di Asrama Haji dan pasien yang dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri lebih dari 500 orang.

"Sehingga ini harus saya sampaikan warga Surabaya supaya harus lebih hati-hati. Karena itu saya sampaikan ke teman-teman Dinkes (Dinas Kesehatan), ke seluruh tenaga yang ada agar menyampaikan apa adanya untuk kita lebih berhati-hati, lebih mawas diri," ungkap dia.

Terlebih, dengan ditemukannya Covid-19 varian delta di Surabaya membuat perawatan pasien itu menjadi lebih lama.

Oleh karena itu, Eri kembali memohon kepada masyarakat agar lebih mawas diri dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

"Sekarang sakitnya lebih lama pengobatannya. Kalau dulu yang varian lama, tiga hari sembuh. Ini varian delta sampai seminggu lebih, berarti kan terus nambah jumlahnya," ujar dia.

Hal ini pun berdampak pada keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Surabaya yang terus meningkat, bahkan hampir penuh.

Baca juga: 37 Anak di Lembata Positif Covid-19, Satgas: Kita Jangan Hanya Fokus ke Orang Dewasa...

Menurut dia, meskipun kapasitas tempat tidur rumah sakit terus ditambah, tetapi jumlah tenaga kesehatan (nakes) juga terbatas.

"Nah, ini yang sudah saya sampaikan kepada warga Surabaya, ayo dijogo (dijaga). Karena BOR-nya sudah naik semua, bahkan (kamar) yang bukan ICU itu penanganan Covid-19 sudah di atas 80 persen. Dari kemarin 87 hampir 90 persen, dan turun lagi karena tambah bed. Tapi nakes kita kan juga terbatas jumlahnya," tutur Eri.

Maka dari itu, ia kembali meminta warga agar bergerak bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Ketika warga menjaga diri sendiri dari Covid-19, maka secara tidak langsung dia juga melindungi kesehatan keluarganya.

"Karena itu saya minta tolong sama warga Surabaya, tolong jaga keluarga tercinta masing-masing. Kalau kita ngomong aku kuat tidak pakai masker, mungkin kita kuat, virus nempel di kita kuat. Kita kuat, terus pulang dan yang kena anak istri, nyesel (menyesal) tidak? Pasti nyesal kan. Tolong sadarlah, sadar kasihan keluarga kita, bukan orang lain," jelas Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com