Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perawat Dipukul Keluarga Pasien Tetap Diproses Hukum, walau Pelaku Minta Maaf

Kompas.com - 26/06/2021, 19:35 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Kasus pemukulan tenaga kesehatan oleh keluarga pasien Covid-19 di Puskesmas Pamengpeuk pada Rabu (24/06/2021) malam, tetap akan diproses secara hukum. Hal ini dipastikan setelah pihak korban pemukulan dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Garut, menunjuk pengacara untuk menindaklanjut kasus tersebut.

“Saya ditunjuk jadi penasehat hukum oleh keluarga korban dan PPNI Kabupaten Garut,” jelas Risman Nuryadi, dari kantor pengacara Risman Nuryadi and Partner, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Sabtu (26/06/2021) siang.

Risman mengakui, ada upaya perdamaian Antara korban dengan pelaku di Polsek Pamengpeuk. Namun, menurutnya saat itu kliennya tidak paham seutuhnya masalah perdamaian tersebut.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Perawat di Garut, Korban dan Pelaku Bertemu, Begini Akhirnya

 

Kliennya, menganggap hanya surat permohonan maaf saja.

“Memang tidak ada pencabutan laporan, hanya surat pernyataan bahwa permohonan maaf disampaikan tertulis, pelaku juga buat video, dimaafkan sudah, tapi prosedur hokum tetap dilanjut,” kata Risman.

Risman menuturkan, akibat kasus pemukulan tenaga kesehatan tersebut, bukan hanya kliennya yang trauma.

Tapi, kasus ini berdampak pada tenaga kesehatan lain. Makanya, mereka meminta ada antisipasi agar hal serupa tidak terulang.

“Saya sudah bertemu dengan kepala puskesmas dan nakes lainnya, mereka meminta ada antisipasi jangan sampai hal yang sama terjadi,” katanya.

Baca juga: Pakai APD, Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Korban Cabut Laporan karena Pelaku Teman SMP

Dari cerita kepala puskesmas dan nakes, menurut Risman, di Puskesmas Pamengpeuk, kejadian serupa di masa Pandemi Covid-19 ini, bukan yang pertama kali terjadi.

Karena, tahun lalu sempat ada penyerangan dari warga ke Puskesmas Pamengpeuk hingga dokter yang bertugas pindah dari Pamengpeuk.

“Di satu sisi, klien saya ini harus mengorbankan keselamatan diri dan keluarganya karena harus menangani pasien Covid, makanya, apa yang terjadi pada klien saya, dirasakan Nakes lain, ada 3.000 nakes lain di Garut dan seluruh Indonesia yang ikut merasakan,” katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com