KOMPAS.com - Usai menganiaya perawat Puskesmas Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat, MR (25) ditangkap. Ia lalu dibawa ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Pamengpeuk.
MR diciduk usai korban penganiayaan, GR (25), membuat laporan ke polisi.
Namun, tak berselang lama, korban mencabut laporannya.
Baca juga: Perawat Korban Penganiayaan Langsung Cabut Laporan Saat Melihat Pelaku, Ternyata Ini Penyebabnya
Ini terjadi usai korban dan pelaku dipertemukan.
"Setelah dipertemukan, korban akhirnya menarik laporannya," ujar Kepala Polsek Pamengpeuk Iptu Dindin, Jumat (26/6/2021).
GR menarik laporannya karena dia dan pelaku ternyata saling kenal. Dindin menjelaskan, keduanya pernah bersekolah di SMP yang sama.
"Setelah bertemu, ternyata teman SMP. Pelaku pun sudah minta maaf dan korban menarik laporannya," ungkapnya.
Baca juga: Perawat yang Dipukul Keluarga Pasien Covid-19 Alami Luka Memar, Wabup Garut: Tak Boleh Terulang Lagi
Aksi pemukulan MR terhadap GR, Rabu (23/6/2021), sempat terekam closed-circuit television (CCTV) di ruang perawatan Puskesmas Pamengpeuk.
Video berdurasi 24 detik itu lalu menyebar di media sosial dan menjadi viral.
Dalam video, GR tampak dipukul usai membaringkan pasien di ranjang perawatan. Pasien tersebut merupakan orangtua MR.
Usai mengurus pasien, perawat yang memakai alat pelindung diri (APD) lengkap itu terlibat percakapan dengan MR.
Baca juga: Usai Urus Penderita Covid-19, Perawat Dipukul Keluarga Pasien, Ini Kronologinya
Tiba-tiba, GR dipukul oleh pelaku. Pukulan itu mendarat di wajah korban.
Untungnya, perbuatan MR berhasil dihentikan oleh pria lain yang turut mengantar pasien tersebut.
Ia kemudian membawa MR keluar ruangan.
Kapolsek Pamengpeuk Iptu Dindin menjelaskan, tak lama setelah peristiwa itu, keluarga pelaku sebenarnya sudah meminta maaf terhadap pihak puskesmas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.