Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli 2021, Bupati Sleman Berencana Buka Sekolah Tatap Muka Terbatas

Kompas.com - 24/06/2021, 12:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman berencana menggelar sekolah tatap muka secara terbatas pada Juli mendatang.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku, telah berkonsultasi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait pelaksanaan sekolah tatap muka.

Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka di Madiun Tetap Jalan meski Muncul Klaster Hajatan dan Keluarga

Kepada Sultan HB X, Kustini mengusulkan pada tahun ajaran baru Kabupaten Sleman tetap bisa menjalankan proses belajar mengajar secara luring.

Siswa yang menjalani proses belajar di setiap sekolah akan diterapkan pembatasan.

"Jumlah siswa yang masuk akan dibatasi 25 persen saja," ujar Kustini dalam keterangan persnya kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).

Kustini menyampaikan, setelah nantinya mendapatkan lampu hijau untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara luring, pihaknya akan terus melakukan pengawasan.

Sementara itu, Ketua PGRI Sleman Sudiyo mengaku proses pembalajaran luring di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini memang dilematik.

Satu sisi pandemi Covid-19 saat ini makin meledak, sementara pendidikan harus berjalan sebagaimana mestinya bila tidak ingin lost generation.

"Kita harus jujur baik orang tua maupun siswa sudah ingin sekali pembelajaran tatap muka, ada kejenuhan yang luarbiasa bagi mereka," ucap Ketua PGRI Sleman Sudiyo.

Baca juga: Optimistis Gelar Sekolah Tatap Muka, Wali Kota Malang: Kita Lihat Fluktuasi Kasus Covid-19

Menurutnya, pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilaksanakan di Kabupaten Sleman asal benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian, proses PTM dilaksanakan dalam dua shift.

"Dilakukan dengan bergiliran dua kali (shift) tidak ada istirahat misal shift 1 mulai pukul 07.00-pukul 09.00, kemudian shift dua pukul 10.00 sampai pukul 12.00 WIB," ungkapnya.

Sudiyo menambahkan, berdasarkan pengamatan PGRI Sleman sekolah sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, tempat duduk juga sudah berjarak, serta pengaturan jalan masuk dan keluar siswa.

Semua itu sudah diterapkan oleh semua sekolah saat ujian Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) yang digelar secara tatap muka beberapa waktu lalu.

"Alasan lain sebenarnya sudah teruji, ujian kemarin dilakukan secara tatap muka tidak ada klaster baru dari sekolah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com