Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbanyak Sepanjang Pandemi, 17 Jenazah Pasien Covid-19 Wonogiri Dimakamkan dalam Sehari

Kompas.com - 24/06/2021, 10:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Menurut Bambang, relawan yang bekerja memakamkan jenazah pasien Covid-19 berkomitmen tidak boleh menerima uang dari keluarga korban.

“Bila ada yang mau memberi uang kami tolak. Kalau ada yang memberi makan itu hal yang wajar,” kata Bambang.

Untuk menjaga kesehatan dan imunitas, BPBD memberikan vitamin dan pemeriksaan kesehatan berkala.

Baca juga: Ribuan Ikan Mendadak Mati di Karamba Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Kebanyakan Siap Panen

Selain itu bila salah satu tim relawan sakit tidak diperbolehkan ikut memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Total 600-an jenazah

Jumlah jenazah pasien Covid-19 yang sudah dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan sejak awal pandemi mencapai 600-an jenazah.

“Tahun tahun 2020 sekitar 120-an jenazah dan tahun ini mencapai 500-an orang. Jadi totalnya 600-an,” kata Bambang.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Bisa Dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga, Ini Syaratnya

Menurut Bambang, jumlah jenazah pasien Covid-19 terlihat banyak karena jenazah yang dimakamkan tidak hanya penduduk ber-KTP Wonogiri saja.

Semisal penduduk ber-KTP Jakarta yang kemudian mudik lalu meninggal di Wonogiri maka tetap dilayani seperti kasus lainnya.

“Jadi semisal orang yang meninggal di Surabaya, Jakarta asli Wonogiri tetapi sudah pindah domisili. Manakala meminta bantuan pemakaman di Wonorigi yang kita bantu. Makanya datanya berbeda dengan Dinkes. Karena kita juga membantu jenazah pasien Covid-19 dari luar daerah yang dimakamkan di Wonogiri,” ungkap Bambang.

Baca juga: Pengurus Sekolah yang Siswanya Rusak Makam di Solo: Kami Sudah Larang

Bagi Bambang, kebijakan membantu jenazah pasien Covid-19 dari luar daerah yang dimakamkan di Wonogiri lantaran saat ini masih pandemi Covid-19 yang menjadi bencana nasional.

“Ini kan sudah masuk bencana nasional. Maka siapapun yang membutuhkan bantuan ya kami bantu,” demikian Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com