Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbanyak Sepanjang Pandemi, 17 Jenazah Pasien Covid-19 Wonogiri Dimakamkan dalam Sehari

Kompas.com - 24/06/2021, 10:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com- Pemakaman jenazah pasien kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memecahkan rekor baru.

Kemarin, Rabu (24/6/2021), dalam satu hari tim relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri memakaman 17 jenazah pasien Covid-19.

“Selama pandemi, kemarin paling banyak jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan. Dalam sehari, tim relawan kami memakamkan 17 jenazah secara protokol kesehatan di wilayah Kabupaten Wonogiri,” kata Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Hariyanto yang dihubungi Kompas.com, Kamis (24/6/2021) pagi.

Baca juga: Perjuangan Relawan di Wonogiri Makamkan Pasien Covid-19, Jalan 1 Km hingga Susuri Sungai

Bambang mengatakan, 17 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan bukan hanya meninggal di Kabupaten Wonogiri saja.

Beberapa jenazah pasien Covid-19 berasal kiriman dari rumah sakit di Solo dan Sukoharjo.

Bambang menyebut jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan pasca liburan mengalami peningkatan.

Biasanya, tim relawan paling banyak memakamkan dua hingga tiga jenazah.

Namun setelah liburan Lebaran, dalam sehari tim relawan bisa memakamkan lima hingga enam jenazah pasien Covid-19.

Baca juga: Muncul Klaster Bank Jateng di Wonogiri, 7 Pegawai Positif Covid-19

Kendati demikian, tim relawan tetap siap setiap saat bila diperlukan tenaganya untuk memakamkan pasien Covid-19.

Jumlah relawan yang siap untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mencapai 40-an orang.

Menurut Bambang, relawan yang bekerja memakamkan jenazah pasien Covid-19 berkomitmen tidak boleh menerima uang dari keluarga korban.

“Bila ada yang mau memberi uang kami tolak. Kalau ada yang memberi makan itu hal yang wajar,” kata Bambang.

Untuk menjaga kesehatan dan imunitas, BPBD memberikan vitamin dan pemeriksaan kesehatan berkala.

Baca juga: Ribuan Ikan Mendadak Mati di Karamba Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Kebanyakan Siap Panen

Selain itu bila salah satu tim relawan sakit tidak diperbolehkan ikut memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Total 600-an jenazah

Jumlah jenazah pasien Covid-19 yang sudah dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan sejak awal pandemi mencapai 600-an jenazah.

“Tahun tahun 2020 sekitar 120-an jenazah dan tahun ini mencapai 500-an orang. Jadi totalnya 600-an,” kata Bambang.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Bisa Dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga, Ini Syaratnya

Menurut Bambang, jumlah jenazah pasien Covid-19 terlihat banyak karena jenazah yang dimakamkan tidak hanya penduduk ber-KTP Wonogiri saja.

Semisal penduduk ber-KTP Jakarta yang kemudian mudik lalu meninggal di Wonogiri maka tetap dilayani seperti kasus lainnya.

“Jadi semisal orang yang meninggal di Surabaya, Jakarta asli Wonogiri tetapi sudah pindah domisili. Manakala meminta bantuan pemakaman di Wonorigi yang kita bantu. Makanya datanya berbeda dengan Dinkes. Karena kita juga membantu jenazah pasien Covid-19 dari luar daerah yang dimakamkan di Wonogiri,” ungkap Bambang.

Baca juga: Pengurus Sekolah yang Siswanya Rusak Makam di Solo: Kami Sudah Larang

Bagi Bambang, kebijakan membantu jenazah pasien Covid-19 dari luar daerah yang dimakamkan di Wonogiri lantaran saat ini masih pandemi Covid-19 yang menjadi bencana nasional.

“Ini kan sudah masuk bencana nasional. Maka siapapun yang membutuhkan bantuan ya kami bantu,” demikian Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com