Salin Artikel

Terbanyak Sepanjang Pandemi, 17 Jenazah Pasien Covid-19 Wonogiri Dimakamkan dalam Sehari

Kemarin, Rabu (24/6/2021), dalam satu hari tim relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri memakaman 17 jenazah pasien Covid-19.

“Selama pandemi, kemarin paling banyak jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan. Dalam sehari, tim relawan kami memakamkan 17 jenazah secara protokol kesehatan di wilayah Kabupaten Wonogiri,” kata Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Hariyanto yang dihubungi Kompas.com, Kamis (24/6/2021) pagi.

Bambang mengatakan, 17 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan bukan hanya meninggal di Kabupaten Wonogiri saja.

Beberapa jenazah pasien Covid-19 berasal kiriman dari rumah sakit di Solo dan Sukoharjo.

Bambang menyebut jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan pasca liburan mengalami peningkatan.

Biasanya, tim relawan paling banyak memakamkan dua hingga tiga jenazah.

Namun setelah liburan Lebaran, dalam sehari tim relawan bisa memakamkan lima hingga enam jenazah pasien Covid-19.

Kendati demikian, tim relawan tetap siap setiap saat bila diperlukan tenaganya untuk memakamkan pasien Covid-19.

Jumlah relawan yang siap untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mencapai 40-an orang.


Menurut Bambang, relawan yang bekerja memakamkan jenazah pasien Covid-19 berkomitmen tidak boleh menerima uang dari keluarga korban.

“Bila ada yang mau memberi uang kami tolak. Kalau ada yang memberi makan itu hal yang wajar,” kata Bambang.

Untuk menjaga kesehatan dan imunitas, BPBD memberikan vitamin dan pemeriksaan kesehatan berkala.

Selain itu bila salah satu tim relawan sakit tidak diperbolehkan ikut memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Total 600-an jenazah

Jumlah jenazah pasien Covid-19 yang sudah dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan sejak awal pandemi mencapai 600-an jenazah.

“Tahun tahun 2020 sekitar 120-an jenazah dan tahun ini mencapai 500-an orang. Jadi totalnya 600-an,” kata Bambang.

Menurut Bambang, jumlah jenazah pasien Covid-19 terlihat banyak karena jenazah yang dimakamkan tidak hanya penduduk ber-KTP Wonogiri saja.

Semisal penduduk ber-KTP Jakarta yang kemudian mudik lalu meninggal di Wonogiri maka tetap dilayani seperti kasus lainnya.

“Jadi semisal orang yang meninggal di Surabaya, Jakarta asli Wonogiri tetapi sudah pindah domisili. Manakala meminta bantuan pemakaman di Wonorigi yang kita bantu. Makanya datanya berbeda dengan Dinkes. Karena kita juga membantu jenazah pasien Covid-19 dari luar daerah yang dimakamkan di Wonogiri,” ungkap Bambang.

Bagi Bambang, kebijakan membantu jenazah pasien Covid-19 dari luar daerah yang dimakamkan di Wonogiri lantaran saat ini masih pandemi Covid-19 yang menjadi bencana nasional.

“Ini kan sudah masuk bencana nasional. Maka siapapun yang membutuhkan bantuan ya kami bantu,” demikian Bambang.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/24/102754378/terbanyak-sepanjang-pandemi-17-jenazah-pasien-covid-19-wonogiri-dimakamkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke