Saat ini ada beberapa cotage yang Pulau Sangalaki yang dikelola PT Sangalaki Manta Paradise sejak 2015, setelah mendapat izin usaha penyediaan fasilitas sarana di Pulau Sangalaki selama 55 tahun dengan luasan 75,2 hektar.
Usaha itu sukses mendatangkan pengunjung tiap tahunnya. Data BKSDA Kaltim, jumlah pengunjung sejak 2015 - 2020 berkisar antara 7.000 sampai 14.000 orang baik domestik maupun mancanegara.
Kegiatan wisata itu mendatangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tiap tahunnya dengan kisaran Rp 50 juta sampai Rp 200 jutaan per tahun, sejak 2015 sampai 2020.
Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan Ribuan Telur Penyu dari Pulau Tambelan ke Pontianak
Minimnya penerimaan itu disebabkan beberapa hal, seperti pembatasan pengunjung, minim fasilitas pendukung hingga ancaman pencurian telur penyu masih mengancam ekosistem kawasan wisata.
"Petugas kami masih kurang awasi pencurian telur penyu," terang dia.
Kendala lain, tak ada dermaga di Pulau Sangalaki. Hal ini dikhawatirkan orang bisa saja keluar masuk pulau dari setiap sudut dan mengancam rusak terumbu karang.
"Kalau ada dermaga keluar masuk pengunjung satu pintu jadi mudah kita kontrol," tegasnya.
Namun, pembenahan terus dilakukan.
Nur mengatakan selain pengunjung menikmati keanekaragaman hayati, pengunjung juga bisa menikmati wisata unik menyusuri penyu bertelur dan pelepasan tukik.
Baca juga: Polisi Tangkap Warga Kalbar yang Selundupkan Ribuan Butir Telur Penyu ke Malaysia
"Ke depan bakal dibangun jalur trak di hutan untuk mengamati pohon dan ekosistem serta pusat informasi yang memadai," pungkas dia.
Tak lupa, Nur mengingatkan agar dalam pengelolaan kawasan, perlu pelibatan masyarakat setempat agar bisa mendorong gerak ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.