Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Lebih Dekat Pulau Sangalaki, Surga bagi Penyu

Kompas.com - 23/06/2021, 12:07 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Berjam-jam susuri sungai

Jika ingin ke Pulau Sangalaki, tersedia dua pilihan. Bisa melalui Tanjung Redeb, Berau, atau melalui Tarakan, Kaltara.

Kedua akses ini sama-sama menggunakan speeboat menuju pulau ini.

Dari Samarinda menuju Tanjung Redeb, Berau juga dua jalur. Jika melewati jalur darat maka memakan waktu sekitar 12 - 14 jam. Sementara jalur udara sekitar 40 menit saja.

Setelah tiba di Tanjung Redeb, kami menggunakan speedboat milik BKSDA Kaltim menuju Pulau Sangalaki dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Jika berwisata sendiri atau diluar agenda kedinasan, bisa menggunakan jasa penyewaan speedboat tersedia di travel terdekat Tanjung Redeb.

Baca juga: Dalam 2 Bulan, 5 Bangkai Penyu Ditemukan di Perairan Cilacap

Dari Tanjung Redeb ke Pulau Sangalaki, harus melintasi Sungai Segah menuju muara ke arah timur Kabupaten Berau. 

Saat melintasi Sungai Segah, tak jarang harus berpapasan lalu lintas ponton muat batu bara ditarik kapal tunda, juga perahu-perahu nelayan. Sepanjang Sungai Segah terpantau satu jetty.

Saat lepas wilayah perairan sungai terlihat beberapa bagan nelayan. Tak jauh dari situ, Pulau Semama sudah terlihat.

Pulau Semama dan Sangalaki berdekatan. Jaraknya sekitar 10 kilometer. Keduanya masuk dalam Kepulauan Derawan.

Sejauh mata memandang, pulau itu dipenuhi hutan. Namun, saat mendekat hamparan pasir putih memberi warna keindahan pulau.

Pohon-pohon tinggi membentuk tutup hutan nan hijau. Tak ada aktivitas pembalakan liar yang mengancam hutan ini. Yang terjadi hanya pencurian telur penyu.

Plt BKSDA Kaltim, Nur Patria Kurniawan menjelaskan Pulau Sangalaki ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) berdasarkan SK Mentan Nomor 604/Kpts/Um/8/1982 seluas 280 hektar terbagi luas darat kurang lebih 15 hektar dan luas perairan 265 hektar.

Dengan status tersebut, kata dia, Sangalaki jadi kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata alam dan rekreasi.

Selain itu, Pulau Sangalaki juga jadi tempat penelitian, serta pembinaan dan penetasan populasi satwa, yang diambil dari alam sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 108/2015.

"Karena itu, kami membaginya dalam dua blok," ungkap Nur.

Baca juga: De Locomotief Sungailiat, Wisata Instagenic Sekaligus Penangkaran Penyu di Bangka

Blok perlindungan dialokasi sekitar 120,3 hektar sementara blok pemanfaatan tersedia kurang lebih 159,7 hektar.

Khusus blok pemanfaatan terbagi dua tapak yakni ruang publik 84,38 hektar dan ruang usaha 75,46 hektar untuk wilayah darat dan perairan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com