KOMPAS.com - Selalu ada cerita menarik untuk memutus penyebaran Covid-19. Seperti yang terjadi di Kota Pekanbaru, Riau.
Bebekal pengalamannya sebagai anggota reserse, Aiptu Indra mengejar pasien Covid-19 yang hendak menikah di Sumatera Barat.
Ia pun berhasil menggagalkan pernikahan tatap muka. Namun pernikahan pasangan pengantin tersebut tetap digelar secara virtual. Saat resepsi, penganti pria berada di ruang isolasi dan menyaksikannya melalui ponsel.
Baca juga: Kisah Aiptu Indra, Kejar Pasien Covid-19 yang Kabur untuk Nikah
Peristiwa tersebut berawal saat WN warga Kelurahan Industri Tenayan, Kecamatan Raya, Kota Pekanbaru dinyatakan positif Covid-19.
Nama WN masuk dalam rilis nama warga yang positif Covid. Daftar nama tersebut diterima Aiptu Indra yang bertugaa sebagai Bhabinkamtibmas di wilayahnya.
Ia pun menghubungi WN untuk melakukan tracing. Namun WN tak mengaku dan menyebut salah alamat.
Namun setelah dijelaskan oleh Aiptu Indra, WN mengakui jika ia positif Covid-19.
Baca juga: Pasien Covid-19 di jambi Diduga Terinfeksi Varian Baru, Alami Mual, Diare hingga Nyeri Sendi
Oleh Aiptu Indra, WN pun diminta untuk isolasi mandiri dan menyebut nama-nama orang yang bertemu dengan dirinya sejak 2 pekan terakhir.
Saat itu, WN mengaku sudah sehat dan akan menikah di Sumatera Barat pada Sabtu (19/6/2021).
Indra kemudian berkoordinasi dengan pihak Polsek serta menghubungi orangtua WN untuk mengisolasi anaknya.
Namun dari orangtuanya, Indra mendapatkan kabar jika WN sudah kabur ke Sumater Barat untuk menemui calon istrinya, UW.
Baca juga: Banten Darurat Covid-19, RS di Lebak Dipenuhi Pasien dari Luar Daerah
Saat itu, Indra mendapatkan kabar jik WN berada wilayah Kelok Sembilan.
Ia melacak keberadaan WN berdasarkan pengalamannya saat mencari penjahat saat bertugas di reserse.
Indra melacak media sosial WN, bertanya ke warga, hingga berkeliling pemukiman untuk melihat warga yang akan menggelar pernikahan.
Akhirnya dia bisa menemukan rumah calon pengantin perempuan di di Jalan Teknologi IV, Kelurahan Surau Godang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.
Rumah tersbeut dipenuhi karangan bunga dan sudah didirikan tenda.
Ia pun berkoordinasi dengan Kapolsek Nanggalo AKPB Sosmedya dan pihak kecamatan serta kelurahan setempat.
Mereka pun mencegah pernikahan tatap muka karena rentan menularkan virus ke keluarga dan tamu undangan.
"Kalau dulu menangkap penjahat, tapi sekarang menangkap pasien Covid-19," ujar Indra.
Akhirnya diputuskan jika akad nikah dilakukan secara virtual.
Pernikahan itu dihadiri perwakilan dari pihak laki-laki dan orangtua pihak perempuan bersama dua orang saksi dari kedua mempelai.
Sementara WN berada di tempat isolasi yang disiapkan oleh keluarganya.
Pada Sabtu (19/6/2021), UW tetap melaksanakan pesta resepsi tanpa didampingi suaminya, WN. WN hanya bisa menyaksikan pesta pernikahannya dari layar ponsel.
"Acara pesta pernikahan kita awasi bersama jajaran Polsek Nanggalo dan pemerintah kelurahan," sebut Indra.
Indra mengaku lega setelah bisa menemukan WN sebelum pernikahan secara tatap muka digelar.
Baca juga: Pesta Pernikahan Dapat Picu Klaster Covid-19, Menko PMK: Harus Diwaspadai
Ia tak bisa membayangkan jika pernikahan tatap muka tetap digelar sementara mempelai pria positif Covid-19.
"Coba bayangkan kalau dia nikah secara langsung dalam kondisi positif Covid-19. Dia (WN) pasti bersalaman dengan istrinya, penghulu, keluarga dan tamu lainnya. Kalau saja itu terjadi, bisa jadi banyak yang tertular."
"Tapi, alhamdulillah bisa kita antisipasi dengan cepat. Ini salah satu upaya kita dalam mencegah penularan Covid-19," kata Indra.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.